Yunani, Jerman Bicarakan Masalah Dana Talangan Yunani

Kanselir Jerman Angela Merkel (kanan) menunjuk pada Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dalam konferensi pers di Berlin (23/3). (AP/Michael Sohn)

Baik Tsipras maupun Merkel mendesak penghentian stereotip atau anggapan budaya Jerman dan Yunani sebagai anggota zona euro yang “baik dan buruk,” dan mengatakan anggapan demikian mengancam persatuan Eropa.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengadakan pembicaraan hari Senin (23/3) di Berlin yang bertujuan untuk menjembatani perselisihan tajam mengenai masa depan ekonomi Yunani yang rapuh.

Tsipras tiba di ibukota Jerman itu untuk mengusahakan bantuan ekonomi jangka pendek dari Uni Eropa, untuk membayar angsuran utang US$270 milyar kepada kreditor Eropa dalam bulan-bulan mendatang, dan menjaga supaya Athena tidak keluar dari zona euro yang beranggotakan 19 negara itu.

Jerman dan para kreditor lain menuntut agar para pemimpin Yunani terlebih dahulu melakukan dan menegakkan pemotongan anggaran dan melaksanakan reformasi luas sebagai imbalan tambahan dana talangan.

Setelah pembicaraan awal hari Senin, baik Tsipras maupun Merkel mendesak penghentian stereotip atau anggapan budaya Jerman dan Yunani sebagai anggota zona euro yang “baik dan buruk,” dan mengatakan anggapan demikian mengancam persatuan Eropa.

Tetapi, belum ada tanda-tanda kemajuan lain dalam pertemuan itu, ketika kedua pemimpin berbicara dalam jumpa pers bersama.