Ini dilakukan Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos guna menghindari kegagalan pemerintah membayar utang, setelah menteri keuangan Yunani memperingatkan sisa batas waktu beberapa jam untuk mencapai kesepakatan.
Papademos mengadakan pertemuan darurat setelah Menteri Keuangan Evangelos Venizelos memperingatkan bahwa pemerintah hanya punya waktu hingga Minggu malam untuk menyepakati soal paket bantuan keuangan kedua. Venizelos mengemukakan demikian setelah menteri-menteri eurozone mengancam akan menghentikan dana jika Yunani tidak memberi bukti mengenai reformasi. Ia mengatakan momen sekarang ini sangat rawan, dan bahwa Yunani dalam situasi tak menentu.
Athena sedang berupaya, namun sebegitu jauh tidak berhasil, untuk mengurangi hingga separuh utangnya di 32 institusi keuangan swasta, suatu pengurangan sejumlah 130 miliar dolar. Pada saat bersamaan, Yunani berusaha memperoleh persetujuan bagi dana talangan 169 miliar dolar dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan 16 negara lain yang menggunakan mata uang euro.
Hari Jumat, serikat-serikat pekerja dan pengusaha Yunani bergabung menolak tuntutan kreditor internasional agar mereka memotong upah untuk membantu pemerintah mendapatkan kucuran dana talangan kedua.
IMF dan negara-negara eurozone telah meminta agar pekerja Yunani menerima pemotongan upah untuk membuat ekonomi negara itu lebih berdaya saing terhadap mitra-mitra dagangnya. Tetapi para pekerja dan majikan mereka menyatakan pemotongan upah akan mengurangi belanja konsumen di negara itu, dan pada akhirnya mengurangi penghasilan pajak bagi pemerintah.
Yunani menyatakan memerlukan pengurangan utang dan pendanaan baru untuk menghindari kegagalannya membayar utang 19 miliar dolar yang jatuh tempo bulan Maret. Kreditor swasta dan publik Yunani telah meminta pemerintah agar menerapkan lebih banyak langkah-langkah penghematan yang tidak populer sebelum mereka menyetujui bantuan tambahan.