Yunani Tolak Tuduhan Perlakuan Sewenang-wenang Terhadap Migran

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menyampaikan pernyataannya dalam Konferensi 8th MED7 antar negara-negara Mediterania, di Athena, pada 17 September 2021. (Foto: Reuters/Costas Baltas)

Yunani membantah tuduhan melakukan penundaan dalam menerima migran, dan mengatakan pihaknya mempunyai hak berdaulat untuk melindungi perbatasannya dan mencegat masuknya migran ilegal ke negara itu.

Ini bukan pertama kalinya Yunani menyangkal tuduhan serupa, namun terbaru itu telah memicu reaksi marah dari perdana menteri Yunani.

Pertanyaan tajam yang berisi tuduhan tersebut dilontarkan oleh seorang wartawan Belanda dalam sebuah konferensi pers di Athena, Yunani, pada Selasa (9/11) di mana Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis baru saja melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda.

BACA JUGA: Yunani: Tragedi di Laut Aegea Soroti Kelemahan Kesepakatan Uni Eropa-Turki

Pertanyaan tersebut lantas membuat Mitsotakis naik pitam.

“Kapan Anda akan berhenti berbohong tentang penolakan (terhadap para migran), berbohong tentang apa yang terjadi dengan para pengungsi di Yunani? Ada banyak bukti dan Anda terus berbohong dan berbohong!” kata wartawan tersebut.

Tuduhan yang dilontarkan mengacu pada kecaman luas dari kelompok bantuan internasional dan PBB yang dialamatkan pada Yunani dimana mereka menganggap bahwa Yunani berulang kali melanggar peraturan internasional dengan tidak mengizinkan para migran dan pengungsi bebas untuk memasuki negaranya.

Kritik terhadap Yunani memuncak setelah Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus lalu di mana banyak warga Afghanistan yang berlomba masuk menuju wilayah Eropa melalui Yunani.

Mitsotakis membela kebijakan negaranya tentang migrasi ilegal, menyebutnya bahwa peraturan tersebut cukup keras namun adil untuk diterapkan. Tetapi dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (9/11) tersebut, pemimpin Yunani itu tak segan untuk menyerang wartawan Belanda atas pertanyaan yang dolontarkan olehnya.

BACA JUGA: Negara-negara Barat Kutuk Belarusia atas Krisis Migran di Wilayah Perbatasan

“Yang tidak saya terima adalah, di kantor ini, Anda menghina saya. Ini adalah kebijakan kami dan kami mendukungnya. Saya tidak akan menerima siapa pun yang menuding pemerintah ini dan menuduhnya berperilaku tidak manusiawi.”

Mitsotakis kemudian menyalahkan negara tetangga Turki karena gagal membendung arus masuk migran dan menjadikan Yunani sebagai batu loncatan bagi para migran untuk ke negara-negara Barat. [ps/lt]