Yunani, Turki Mulai Pembicaraan Soal Sengketa Maritim di Laut Tengah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan keterangan kepada wartawan setelah pertemuan Kabinet, di Ankara, Turki, Senin, 11 Januari 2021.

Yunani dan Turki memulai pembicaraan langsung pertama mereka dalam hampir lima tahun ini di Istanbul hari Senin, untuk membahas sengketa maritim lama di bagian timur Laut Tengah.

Hubungan antara Athena dan Ankara memburuk pada Agustus lalu sewaktu Turki mengerahkan sebuah kapal survei di perairan Laut Tengah yang disengketakan dan dua kapal perang dari kedua negara bertabrakan.

Sengketa mengenai sumber energi dan perbatasan juga mengancam akan berlangsung tak terkendali.

Yunani dan Turki, keduanya anggota NATO, membuat kemajuan yang tidak signifikan dalam puluhan pembicaraan antara 2002 dan 2016.

BACA JUGA: Erdogan: Turki Anggap Dirinya Bagian dari Eropa 

Uni Eropa dan NATO menekan keras Ankara dan Athena untuk duduk di meja perundingan. Mereka sepakat awal bulan ini untuk memulai kembali pembicaraan di Istanbul, dengan Turki berharap akan meningkatkan hubungannya dengan blok beranggotakan 27 negara itu.

Namun Sabtu lalu, Athena menyatakan kesediaan untuk hanya mendiskusikan isu-isu kepentingan ekonomi bersama dan landas kontinen di bagian timur Laut Tengah, tetapi tidak mengenai “kedaulatan nasional.”

Pekan lalu, PM Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan negaranya akan melakukan pendekatan ke pembicaraan itu dengan optimisme tetapi “tidak naif.”

Sementara itu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan ia berharap kembalinya kedua negara ke meja perundingan akan “menandai era baru.”

Uni Eropa telah mendukung Yunani, anggotanya, dalam sengketa dengan negara tetangganya, Turki, dan mengancam sanksi-sanksi terhadap Turki, tetapi telah menunda pemberlakuannya hingga Maret tahun ini. [uh/ab]