Zelenskyy: Satu-satunya Jalan untuk Pembicaraan adalah Langsung dengan Putin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv, Ukraina 3 Mei 2022. (Foto: via Reuters)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Rabu (25/5) bahwa dia akan terbuka untuk negosiasi dengan Rusia, tetapi hanya pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Berbicara melalui tautan video ke Forum Ekonomi Dunia, Zelenskyy mengatakan ada potensi untuk menemukan jalan keluar secara diplomatik dari konflik jika Putin “memahami kenyataan.”

Zelenskyy menambahkan bahwa langkah pertama menuju pembicaraan dengan Rusia adalah pasukan Rusia mundur ke garis yang ada sebelum Rusia melancarkan invasi pada akhir Februari.

BACA JUGA: Putin Katakan ‘Ancaman’ Barat Paksa Rusia Invasi Ukraina

Belum ada tanda-tanda gerakan menuju negosiasi untuk mengakhiri konflik dalam beberapa pekan terakhir, sementara kedua belah pihak menuduh pihak lainnya tidak bersedia terlibat dalam pembicaraan.

Zelenskyy juga menggunakan sebagian dari pidatonya untuk menyampaikan belasungkawa kepada para anggota keluarga mereka yang tewas hari Selasa dalam penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Texas, AS.

“Sejauh yang saya tahu, 21 orang tewas, termasuk 19 anak-anak. Ini mengerikan, ada korban penembakan pada masa damai,” katanya.

Kendaraan lapis baja Rusia terbakar di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, 27 Februari 2022. (Foto: AP)

Ketika pasukan Rusia membombardir Ukraina timur, termasuk Severodonetsk di wilayah Luhansk, penasihat Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, mendorong pemerintah-pemerintah asing untuk mengambil tindakan dengan menekan Rusia agar mengakhiri pertempurannya di Ukraina.

“Hari ini, masa depan Eropa tidak terbentuk di Brussel atau Davos, tapi terbentuk di parit-parit dekat Severodonetsk dan Bakhmut. Durasi perang ini tergantung pada kecepatan penerapan sanksi energi dan pasokan senjata. Ingin mengakhiri perang? Kunci perdamaian ada di ibu kota Anda,” cuit Podolyak.

Cuitan itu menyusul pesan Zelenskyy pada Selasa malam di mana dia mengatakan bahwa mengirim granat berpeluncur roket, tank, rudal anti-kapal dan senjata lainnya ke Ukraina adalah “investasi terbaik” untuk mencegah agresi Rusia pada masa depan. [lt/ab]