Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan dekrit yang akan memberikan kewarganegaraan Ukraina kepada warga asing yang berperang di Ukraina melawan Rusia.
Undang-undang itu diperkenalkan pada Senin (22/1) pada Hari Persatuan Ukraina, memperingati penyatuan Ukraina bagian barat dan timur pada tahun 1919 yang telah menghadapi banyak invasi sepanjang sejarah panjangnya.
Ribuan warga asing bergegas ke Ukraina, ketika pasukan Rusia menyerang negara itu pada tahun 2022, untuk membela negara bersama tentara Ukraina.
"Relawan asing yang mengangkat senjata untuk membela Ukraina, yang memperjuangkan kebebasan Ukraina seperti tanah air mereka sendiri. Dan Ukraina akan menjadi tanah air bagi mereka," kata Zelenskyy dalam sebuah postingan di media sosial.
Zelensky juga mengumumkan bahwa undang-undang baru yang diusulkan itu secara resmi akan mengizinkan etnis Ukraina dan keturunan mereka dari seluruh dunia, kecuali Rusia, mendapatkan kewarganegaraan ganda.
BACA JUGA: Boris Nadezhdin, Kandidat Presiden Rusia yang Tentang Invasi ke Ukraina"Mereka yang ketika perang besar-besaran pecah, terlepas dari tempat tinggal, kelahiran, atau paspor mereka, mengatakan dengan tegas, 'Saya orang Ukraina.' ... Warga Ukraina berdasarkan asal, yang telah lama membuktikan bahwa mereka berjiwa Ukraina. Dan setelah bertahun-tahun menunggu, mereka akhirnya menjadi warga Ukraina dengan paspor," tambahnya.
Jika disetujui oleh parlemen Ukraina, keputusan itu melanggar konstitusi Ukraina, yang tidak boleh memberikan hak kewarganegaraan ganda kepada warga negara Ukraina. Saat ini, jutaan warga asal Ukraina yang tinggal di luar negeri sejauh ini belum bisa memegang paspor Ukraina.
Prosesnya akan memakan waktu sekitar satu tahun, asalkan anggota parlemen Ukraina menyetujuinya, dan mahkamah konstitusi mengesahkan keputusan itu.
Keputusan presiden tersebut juga menyerukan rencana aksi yang akan membantu menjaga identitas sekitar empat juta warga Ukraina yang tinggal di Rusia, kelompok diaspora Ukraina terbesar di dunia. [ps/lt]