Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Minggu (13/10) mengatakan hubungan pertahanan dengan mitra-mitra negaranya harus diubah mengingat Korea Utara mengirim orang-orang maupun persenjataan untuk pasukan Rusia di Ukraina.
Kremlin pada hari Kamis mengesampingkan pernyataan Korea Selatan bahwa Korea Utara mungkin telah mengirimkan beberapa personel militer untuk membantu Rusia melawan Ukraina dan mungkin sedang mempertimbangkan pengiriman yang lebih banyak lagi.
“Kita lihat aliansi antara Rusia dan rezim-rezim seperti Korea Utara semakin kuat,” kata Zelenskyy dalam pidato malam hariannya. “Ini bukan hanya mengenai pengiriman senjata, pada kenyataannya ini juga pengiriman orang-orang dari Korea Utara untuk angkatan bersenjata penjajah.”
“Jelas bahwa di bawah kondisi semacam itu hubungan kami dengan mitra-mitra kami perlu berubah,” lanjutnya. “Garis depan memerlukan lebih banyak dukungan. Kita berbicara mengenai kemampuan jarak jauh yang lebih banyak untuk Ukraina dan pasokan yang lebih bertahan lama untuk pasukan kita bukannya sekadar daftar sederhana perangkat militer.”
BACA JUGA: Presiden Ukraina Zelenskyy Temui PM Inggris dan Kepala NATO di LondonMenteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun Selasa lalu mengatakan bahwa “ada kemungkinan besar” Korea Utara akan mengirimkan pasukan untuk membantu Rusia dalam perang dengan Ukraina.
Kim juga mengatakan dalam sidang dengar keterangan di parlemen bahwa laporan media mengenai perwira militer Korea Utara yang tewas akibat
serangan Ukraina di wilayah yang dikuasai pasukan Rusia kemungkinan besar benar.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, ketika ditanya hari Kamis apakah Korea Utara mengirimkan pasukan untuk berperang di Ukraina, mengatakan kepada wartawan, “Ini kemungkinan berita palsu lainnya.” [uh/ab]