Rusia mengadakan hari berkabung nasional hari Minggu (1/11) bagi ke-224 orang yang tewas dalam kejatuhan pesawat penumpang hari Sabtu di Semenanjung Sinai Mesir.
Hampir semua penumpang dalam pesawat charter penerbangan Metrojet itu wisatawan Rusia yang pulang ke St. Petersburg dari kota peristirahatan Sharm el-Sheikh. Tiga warga Ukraina juga terdapat di antara yang tewas.
Para petugas darurat telah mengangkat paling sedikit 129 mayat dan kedua kotak-hitam pesawat, yang merekam data-penerbangan dan komunikasi pilot.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi hari Minggu mengatakan penyelidikan kejatuhan pesawat itu dapat memakan waktu berbulan-bulan.
Militan yang mengklaim cabang ISIS mengatakan mereka menembak jatuh Airbus A-321 itu. Tetapi para pakar penerbangan dan militer yakin kelompok itu tidak mempunyai misil yang dapat mencapai ketinggian pesawat 9.100 meter.
Pesawat tersebut jatuh kira-kira 100 kilometer sebelah selatan kota El-Arish, kira-kira 20 menit setelah lepas landas dari Sharm el-Sheikh sebelum subuh hari Sabtu.
Kepala Penerbangan Sipil Mesir, Hossam Kamal, mengatakan pemeriksaan keselamatan sebelum penerbangan tidak menunjukkan masalah apapun dan mengatakan pilot tidak mengeluarkan tanda marabahaya sebelum pesawat menghilang.
Dua maskapai utama Eropa, Air France dan Lufthansa, mengatakan mereka akan berhenti terbang di angkasa daerah itu karena alasan keselamatan. [gp]