Wakil Presiden Amerika Mike Pence menyatakan tindakan-tindakan diplomatik yang diambil Rusia dalam menanggapi sanksi-sanksi baru tidak akan menghalangi komitmen Amerika terhadap keamanannya dan keamanan sekutu-sekutunya.
Berbicara hari Selasa (1/8) dalam kunjungan ke Georgia, Pence mengatakan legislasi mengenai sanksi-sanksi yang akan segera ditandatangani Presiden Donald Trump akan mengirim “pesan sangat jelas” bahwa dengan aktivitas Rusia di Ukraina serta dukungannya bagi Iran dan Suriah, “sikap Rusia harus berubah.”
Kongres AS dengan selisih suara besar meloloskan legislasi mengenai sanksi-sanksi yang menghukum Rusia karena campur tangan dalam pemilihan umum Amerika tahun lalu untuk membantu Trump memenangkan jabatan presiden. Legislasi tersebut juga memberlakukan sanksi-sanksi baru terhadap Iran dan Korea Utara. Rusia menanggapi dengan memerintahkan Amerika agar mengurangi 755 dari 1.200 lebih staf diplomatiknya yang sekarang ada di Rusia.
“Presiden dan Kongres kami bersatu dalam mengirim pesan kepada Rusia: demi hubungan yang lebih baik, pencabutan sanksi-sanksi, akan mengharuskan Rusia untuk mengubah tindakan yang mengakibatkan sanksi-sanksi itu diberlakukan,” kata Pence.
Pence sedang melakukan lawatan ke beberapa negara, dengan tujuan menunjukkan dukungan Amerika bagi sekutu-sekutunya di kawasan tersebut.
Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Georgia Giorgi Kvirikashvili di Tbilisi, Pence mengatakan Amerika Serikat akan bekerja sama dengan Georgia untuk menghadapi agresi Rusia dan “mengupayakan resolusi damai” dalam memulihkan batas-batas negara itu yang diakui internasional.
Pada tahun 2008, Rusia melakukan intervensi militer di Georgia, dan kemudian mengakui republik Ossetia Selatan dan Abkhazia yang memisahkan diri sebagai negara merdeka. Beberapa negara mengakui kemerdekaan itu, meskipun sebagian besar negara di dunia masih menganggap wilayah tersebut bagian dari Georgia.
"Amerika Serikat mengecam keras pendudukan Rusia atas wilayah Georgia," kata Pence. "Yakinlah, Amerika Serikat akan terus mendukung kedaulatan Georgia dan integritas teritorialnya berdasarkan batas-batas yang diakui secara internasional. Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump akan menolak klaim setiap negara yang merongrong prinsip abadi ini."
Wakil presiden ini hari Selasa juga melakukan perjalanan ke Montenegro, anggota terbaru NATO. Pembalasan Rusia atas sanksi AS merupakan pengurangan staf terbesar yang pernah diberlakukan pada kedutaan AS di Moskow dan konsulat-konsulatnya di Rusia, walaupun kebanyakan yang dipecat adalah orang Rusia yang bekerja pada misi diplomatik Amerika di Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dengan pengurangan itu, jumlah staf dan diplomat di kedua negara sama-sama menjadi 455. Trump belum mengomentari masalah ini sejak Putin mengumumkan tindakannya. Ditanya tentang hal ini Senin, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan, "Saat ini kami sedang meninjau opsi kami, dan kalau ada sesuatu yang ingin kami katakan, kami akan memberi tahu Anda."
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa perintah untuk mengurangi jumlah diplomat Amerika di Rusia itu "tindakan yang disesalkan dan tidak beralasan." [as/jm]