Sebuah kelompok HAM mengatakan Israel telah menetapkan peraturan perjalanan baru terhadap warga Palestina, yaitu mencegah mereka meninggalkan Gaza dengan membawa laptop.
Larangan itu juga berlaku untuk arah sebaliknya. Seorang wartawan Associated Press hari Minggu (6/8) dilarang membawa laptop masuk ke Gaza.
Cogat, sebuah badan pertahanan Israel, merujuk segala pertanyaan wartawan kepada dinas keamanan Shin Bet. Shin Bet mengatakan pihaknya tidak mengetahui tentang larangan membawa laptop itu dan akan mempelajari isu tersebut.
Gisha, kelompok Israel yang menyerukan kebebasan bergerak yang lebih besar bagi warga Gaza, mengatakan diberitahu oleh Cogat pekan lalu bahwa warga Gaza tidak boleh lagi membawa perangkat elektronik, kecuali ponsel, ketika meninggalkan wilayah itu.
Israel dan Mesir telah menetapkan aturan perjalanan yang sangat ketat di Gaza sejak wilayah itu direbut militan Hamas pada tahun 2007. [vm/al]