Jalur Gaza mungkin menjadi tidak dapat dihuni jauh lebih awal dari yang diperkirakan, kata seorang pejabat kemanusiaan PBB, yang menyebut kehidupan di sana "semakin lama semakin buruk."
Sebuah laporan PBB tahun 2012 memperkirakan, Gaza tidak akan dapat dihuni pada tahun 2020. Sebuah laporan baru mengatakan bahwa kondisi itu mungkin lebih cepat.
Pejabat tinggi bantuan PBB untuk Palestina, Robert Piper, menyalahkan sebagian besar kondisi menyedihkan atas Hamas, kelompok militan yang menguasai daerah kantong Palestina yang padat penduduknya.
Piper mengatakan, kebanyakan warga Gaza mendapat listrik hanya dua jam sehari. Perawatan medis langka dan tingkat pengangguran di kalangan kaum muda Gaza adalah 60 persen, sangat mengejutkan.
Laporan tersebut menuduh Hamas "pelanggar hak asasi manusia yang substansial" dan mengatakan, militan dan lainnya telah meningkatkan kekuatan militer di Gaza. Ini termasuk roket dan "terowongan canggih yang digunakan untuk penculikan dan serangan teroris di Israel."
Duta besar Israel di PBB, Danny Danon mengatakan, laporan baru itu adalah bukti bahwa Hamas "tidak membawa apapun kecuali rasa sakit dan kehancuran kepada penduduk Gaza."
Gaza diblokade oleh Israel dan Mesir untuk mencegah ekstremis dan teroris menyelinap masuk dan keluar dari jalur itu. Namun blokade tersebut juga menghalangi perdagangan dan barang vital lainnya secara teratur sampai ke penduduk.
Hamas menguasai Gaza dari Otoritas Palestina pada tahun 2007. Dan sudah tiga kali berperang dengan Israel, termasuk pertempuran singkat namun sengit tahun 2014 yang melenyapkan satu kawasan penduduk Palestina. [ps/al]