Tautan-tautan Akses

Lebih 50 Migran Tenggelam di Yaman, IOM Buru Penyelundup Manusia


Pejabat Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) untuk Yaman, Laurent de Boeck memberikan penjelasan di Brussels, Belgia, Kamis (10/8).
Pejabat Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) untuk Yaman, Laurent de Boeck memberikan penjelasan di Brussels, Belgia, Kamis (10/8).

Pencarian bagi penyelundup sedang berlangsung setelah migran Afrika tenggelam di lepas pantai Yaman.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan sedang mencari penyelundup manusia yang dikatakan memaksa 120 orang Somalia dan orang Etiopia menceburkan diri ke laut ketika kapal mereka mendekati pantai Yaman, menyebabkan lebih dari 50 migran remaja tenggelam.

Korban selamat memberitahu petugas migrasi bahwa penyelundup panik dan memaksa migran menceburkan diri ke laut yang berombak ketika mereka melihat pemerintah Yaman sewaktu mendekati daratan.

Juru bicara IOM Olivia Headon mengatakan kepada VOA bahwa para migran tahu mereka akan mati, namun tidak berdaya untuk menolaknya.

"Ada satu pimpinan penyelundup yang memerintahkan langsung para migran, tapi ada penyelundup lain yang sedang bekerja sama dengannya di kapal yang dipersenjatai senapan dan senjata lainnya. Jadi, para migran punya pilihan: ditembak, atau menceburkan diri ke laut. Beberapa ada yang benar-benar diceburkan," ungkapnya.

IOM mengatakan 29 orang meninggal, 22 orang masih hilang dan diduga tenggelam. Headon mengatakan 42 orang meninggalkan pantai sebelum staf IOM mencapai mereka. Ia mengatakan 27 migran yang selamat baik perempuan dan laki-laki berusia sekitar 16 tahun, mendapat layanan medis dan psikologis mendesak.

Setelah para penyelundup mencampakkan muatan manusia mereka, Headon mengatakan mereka kembali ke Somalia untuk menjemput lebih banyak orang dan membawa mereka kembali ke pelayaran yang sangat berbahaya dan mematikan tersebut.

"Perahu menjadi sarana perjalanan ini sepanjang waktu di mana orang disiksa dan diperkosa selama perjalanan sehingga keluarga mereka akan membayar lebih ... Beberapa orang membayar uang US $ 100, tapi kemudian selama perjalanan mereka disiksa, dianiaya, keluarga mereka diberi tahu akan hal ini dan dipaksa membayar $ 1.000 atau $ 2.000 lebih," paparnya.

Headon mengatakan kecil kemungkinan penyelundup akan tertangkap, namun, IOM mencoba mengumpulkan lebih banyak informasi tentang penyelundup untuk diteruskan ke pihak berwenang. Dia mengatakan bahwa diperlukan kerjasama internasional yang lebih besar untuk menghentikan atau mengurangi perdagangan manusia. [my/jm]

XS
SM
MD
LG