Italia hari Rabu (2/8) mengirim kapal patroli Angkatan Laut ke Libya dan menyita sebuah kapal penyelamat Jerman dalam langkah dramatis untuk mengakhiri krisis migran yang melanda Eropa dalam beberapa tahun belakangan ini.
Awak kapal yang berada di kapal Iuventa (yuventa), yang dioperasikan oleh LSM Jugend Rettet, sedang ditanyai atas perintah jaksa Italia tersebut.
Walaupun para penyidik mencurigai adanya "kejahatan imigrasi gelap " yang dilakukan oleh sebagian awak kapal Jugend Rettet, kata Jaksa Ambrogio Cartosio kepada wartawan, "keyakinan saya adalah bahwa motifnya bersifat kemanusiaan.”
Jugend Rettet mengatakan dalam Facebooknya Rabu bahwa kapal itu berlayar ke Lampedusa atas instruksi dari pusat koordinasi penyelamatan maritim di Roma, setelah diminta membantu misi pencarian dan penyelamatan pada hari Selasa (1/8).
"Awak kapal ditanyai oleh polisi setempat, yang masuk ke kapal," kata Jugend Rettet. Setelah mengadakan penggeledahan di kapal itu, kapal Iuventa disita dan akhirnya dibawa ke pulau Sisilia.
Cartosio menekankan tidak ada awak kapal yang dituduh melakukan kejahatan dan penyelidikan sedang berlangsung untuk mengetahui siapa di antara mereka yang mungkin melakukan kontak dengan para penyelundup di laut.
"Tidak ada indikasi bahwa awak kapal dibayar, '' oleh penyelundup, 'juga tidak ada alasan yang membuat kita berpikir bahwa ada hubungan kuat antara kapal tersebut dan para pedagang manusia Libya,' kata Cartosio.
Ini pertama kalinya polisi Italia menangkap kapal kemanusiaan. Tindakan itu terjadi di tengah meningkatnya kecurigaan terhadap organisasi-organisasi non-pemerintah dalam “menyelamatkan” migran di lepas pantai Libya, dan membawa mereka ke pelabuhan-pelabuhan Italia. (sp/ii)