Putri Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid mengatakan Indonesia sebagai negara telah hijrah atau bergerak menuju ke arah yang lebih baik, yaitu dari negara otoriter menjadi negara dimana rakyatnya berdaulat. Hal tersebut disampaikan Yenny dalam acara “Rabu Hijrah” yang diikuti ratusan milenial muslim di Hotel Maxone Jakarta.
Menurut Yenny hijrah negara Indonesia ditandai dengan jatuhnya orde baru menjadi era reformasi. Selain itu, kata Yenny, kesejahteraan rakyat Indonesia juga sudah mulai membaik jika dibandingkan dengan era-era sebelumnya.
"Kalau saya pribadi menganggap kita jauh lebih sejahtera. Kenapa? rakyatnya sekarang punya yang namanya asuransi kesehatan. Ini jangan dianggap enteng. Persoalan asuransi kesehatan itu, persoalan besar sekali. Di Amerika itu ada namanya Obama Care. Itu memperjuangkannya sampai membuat parlemen deadlock," jelas Yenny Wahid di Jakarta, Rabu (20/2).
Yenny Wahid menambahkan kran kebebasan berpendapat dan berekspresi juga sudah mulai dibuka pada era Gus Dur hingga saat ini. Termasuk kebebasan untuk menjalankan agama dan keyakinan masing-masing.
Kendati demikian, menurut Yenny, “hijrah negara” tersebut harus tetap diimbangi dengan perilaku warga negara Indonesia. Di antaranya jujur dan disiplin dan tidak mudah menghakimi orang lain. Terutama pada pemilihan presiden 2019 ini dengan tidak saling mencaci antar lawan politik.
"Soal kejujuran, Indonesia negara yang mengirim orang paling banyak setiap tahunnya untuk haji dan umrah. Hampir satu juta sendiri, tapi indeks koruptornya juga paling korup. Bagaimana ini?" imbuhnya.
Sementara itu, anggota PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari memotivasi para generasi muda Islam agar terus mengejar kemajuan. Salah satunya yaitu dengan menempuh pendidikan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa lain.
"Kalau bangsa Indonesia itu menjadi bangsa yang unggul dan jaya. Itu harus menunggu giliran, tapi giliran itu harus direbut dan diperjuangkan. Tidak bisa mau menjadi bangsa unggulan, ditunggu sambil duduk dan merokok," jelas Hajriyanto.
Acara “Rabu Hijrah” merupakan acara yang digagas kelompok muslim milenial di Indonesia dalam merawat Indonesia. “Rabu Hijrah” pertama digelar di Tangerang Selatan, Banten pada Rabu (6/2/2019).
Acara ini mendapat sambutan positif dari para remaja. Antara lain dari Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Subandi Ahmad Fathoni dan warga Kemayoran, Jakarta Lia Marliyanti.
"Saya tertarik dengan tema “Rabu Hijrah.” Temanya itu bagaimana membangkitkan generasi-generasi masa mendatang. Saling memindahkan pengetahuan dan argumentasi. Saya sepakat dengan tema diskusi hari ini," tutur Subandi Ahmad.
"Bagus menarik. Ya bisa biar kita menuju Indonesia yang lebih baik lagi, hijrahnya. Baguslah," tutur Lia. [Ab/em]