Pemberontak bersenjata menyerang pusat perawatan Ebola pada Sabtu (20/4) di dekat Kota Butembo, hanya beberapa jam setelah serangan lain di rumah sakit itu menewaskan ahli epidemiologi Kamerun, demikian dikatakan seorang pejabat polisi.
Seorang anggota milisi tewas dalam serangan itu di rumah sakit Katwa, di mana staf medis berusaha mengatasi wabah Ebola di bagian timur Republik Demokratik Kongo, menurut Kepala Polisi Paul Ngoma. Ia menambahkan, empat pemberontak ditangkap.
Wakil Wali Kota Patrick Kambale Tsiko mengatakan penyerang berusaha membakar rumah sakit tersebut.
Serangan terbaru itu terjadi setelah Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) melaporkan ahli epidemiologi Richard Mouzoko tewas pada Jumat (19/4) ketika beberapa orang bersenjata dari milisi lokal menyerbu rumah sakit.
Aksi-aksi kekerasan menyulitkan upaya mengatasi wabah kedua virus Ebola yang paling mematikan dalam sejarah, sementara jumlah kasus baru naik setiap kali pengobatan dan pekerjaan pencegahan terganggu. Menurut WHO, dari wabah terbaru itu tercatat 1.300 kasus yang dikukuhkan dan kemungkinan serta 855 kematian sejak wabah diumumkan Agustus lalu.[ka]