Presiden Indonesia Joko Widodo akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi forum internasional G20 yang akan berlangsung di Osaka, Jepang pada 28-29 Juni 2019. Presiden akan didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (26/6) mengatakan isu yang akan menjadi perhatian utama Indonesia dalam forum itu adalah soal inklusivitas dalam ekonomi digital dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
Dia menjelaskan perkembangan ekonomi digital di Indonesia telah menjadikan sejumlah perusahaan dalam negeri sebagai “unicorn”. Menurutnya perkembangan ekonomi digital ini merupakan sebuah peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan industri yang diterima pasar global. Indonesia tambahnya juga memiliki perhatian yang sangat tinggi sehubungan dengan ekonomi kreatif.
Indonesia, kata Arrmanatha, juga sangat berharap negara-negara yang hadir dalam forum tersebut mendukung adanya akses data yang bebas tetapi tetap terjamin keamanannya.
“Kita ketahui Indonesia memiliki beberapa unicorn ini merupakan kesempatan untuk kita terus kembangkan ekonomi digital, menumbuhkan unicorn-unicorn baru di Indonesia.Kita juga mempunyai perhatian yang tinggi dalam ekonomi kreatif. Seperti kita ketahui tahun lalu kita mengadakan konferensi mengenai ekonomi kreatif. Isu-isu inilah yang kita ingin dorong didalam konteks G20, bagaimana kita bisa bekerjasama dengan negara-negara G20, untuk meningkatkan platform digital economy,” kata Arrmanatha.
Menurut Arrmanatha dalam KTT G20 tahun ini, ada empat sesi pertemuan dengan topik pembahasan yang berbeda yang akan dihadiri oleh para kepala negara G20. Topik-topik tersebut pertama, kondisi ekonomi global, perdagangan dan investasi; kedua, inovasi ekonomi digital dan kualitas infrastruktur; ketiga, ketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan, inklusivitas, tujuan pembangunan berkelanjutan; keempat, isu perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup.
“Dokumen utama hasil dari pertemuan G20 itu adalah Osaka Leaders Declaration yang merupakan pandangan para pemimpin negara G20 mengenai isu-isu yang dibahas. Isu utama yang diutarakan terkait ekonomi global, ekonomi digital, dan perubahan iklim” Jelas Arrmantha.
Sejumlah LSM Serukan G20 Berkomitmen Hentikan Energi Batu Bara
Sebelumnya, sejumlah LSM pemerhati lingkungan di Indonesia yang tergabung dalam Koalisi untuk Keadilan Energi meminta negara-negara yang tergabung dalam G20 agar berkomitmen untuk menghentikan energi batu bara.
Mereka menilai negara-negara maju hanya berkomitmen akan mengakhiri penggunaan energi batu bara di negara mereka saja. Namun, pemerintah dan perbankan mereka masih membiayai proyek-proyek yang menggunakan batu bara di negara-negara berkembang. Tiga negara maju di Asia yang menjadi penyandang dana proyek energi kotor yaitu Jepang, Korea Selatan dan China.
Forum G20 bertujuan untuk memperdalam kerja sama ekonomi dan memperkuat ekonomi global. Anggotanya diantaranya Amerika Serikat, Cina, Rusia, Arab Saudi, India, Indonesia serta Uni Eropa. (fw/em)