Seorang juru bicara pemerintah Korea Utara, Kamis (22/8) mengatakan, uji coba rudal jelajah jarak menengah Amerika baru-baru ini, serta rencana untuk menempatkan jet-jet tempur dan peralatan militer di sekitar Semenanjung Korea, akan “memicu perang dingin baru” di kawasan tersebut.
Juru bicara itu mengeluarkan pernyataan yang dimuat situs internet pemerintah bahwa Korea Utara masih tidak mengubah posisinya untuk menyelesaikan semua masalah melalui dialog dan negosiasi, tetapi “dialog yang disertai ancaman militer tidak menarik bagi kami.”
Sikap Korea Utara itu dikemukakan pada hari setelah utusan Amerika untuk Korea Utara Stephen Biegun mengumumkan pemerintahan Trump siap untuk memulai kembali pembicaraan di tingkat kerja mengenai perundingan nuklir, menyusul pertemuan puncak ke-dua antara Presiden Amerika Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Deputi Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Kim Hyun-Chong mengatakan ia memperkirakan pembicaraan Amerika dengan Korea Utara akan berlangsung baik, terlepas dari pernyataan Korea Utara mengenai manuver militer Amerika.
Sejauh ini, dua pertemuan puncak dan satu pertemuan tatap muka singkat antara Trump dan Kim tidak membuahkan kesepakatan untuk membatasi ambisi nuklir Korea Utara. [uh/ab]