Demam berdarah menyebar dengan cepat di berbagai penjuru Amerika Tengah, sebut Palang Merah Internasional (IFRC) dan Bulan Sabit Merah, Jumat (27/9).
“Cakupan wabah ini belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Tengah,” kata Dr. Maria Frana Tallarico, direktur kesehatan IFRC untuk wilayah Amerika.
Guatemala, Nikaragua, El Salvador dan Kosta Rika melaporkan “peningkatan luar biasa jumlah pasien demam berdarah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” sebut IFRC.
Lebih dari 71.200 orang di Honduras telah mengidap penyakit itu yang ditularkan oleh nyamuk.
Musim hujan dan suhu tinggi telah menciptakan genangan air yang merupakan tempat yang sempurna bagi perkembangbiakan nyamuk, jelas IFRC.
Yang mengkhawatirkan sehubungan dengan penyakit ini di Honduras adalah 65 persen dari 128 kematian yang dilaporkan sejauh ini adalah pada anak-anak berusia di bawah 15 tahun.
“Ini akibat kurangnya imunitas di kalangan anak-anak muda terhadap empat jenis demam berdarah paling mematikan yang sekarang beredar di kawasan,” kata Tallarico.
IFRC menyatakan meningkatkan bantuan darurat untuk membantu negara-negara menanggulangi penyakit ini, termasuk pengiriman tim-tim sukarelawan IFRC yang mendatangi rumah-rumah untuk memberi penyuluhan mengenai penyakit ini dan cara pencegahannya. [uh/ab]