Seorang remaja yang melepaskan tembakan di sekolahnya di Southern California dan kemudian menembak kepalanya pada hari Kamis (14/11) akhirnya meninggal karena luka-luka yang dideritanya hari Jum’at (15/11).
Polisi mengatakan Nathaniel Berhow, yang berusia 16 tahun, meninggal di rumah sakit Jum’at sore, dengan ibunya di sisinya.
Berhow menembak lima siswa di SMA Sargaus, di Santa Clarita, California, dengan pistol semi-otomatis kaliber 45, menewaskan seorang siswi berusia 15 tahun dan seorang siswa lain yang berusia 14 tahun. Berhow, yang berulang tahun pada hari Kamis, menyisakan peluru terakhir untuk dirinya sendiri.
Kapten Kent Wagener di Unit Pembunuhan, Departemen Sherrif, Los Angeles, mengatakan kepada wartawan bahwa polisi sejauh ini belum dapat menentukan motif Berhow, bahkan setelah mewawancarai 40 orang. Ia mengatakan tidak ada catatan manifesto atau bunuh diri yang ditemukan.
Berhow melepaskan tembakan di sebuah ruang terbuka di SMA yang terletak sekitar 65 kilometer utara Los Angeles.
“Sejauh yang kami ketahui, sasaran acak,” ujar Sherrif Alex Villanueva. “Tidak ada hubungan yang bisa kami sampaikan antara tersangka dan korban.”
Polisi mengatakan tidak ada bukti bahwa Berhow telah diusik sebelumnya.
Teman sekelasnya menggambarkan Berhow sebagai anak yang pendiam, tetapi ramah. Ia adalah anggota pramuka yang sebelumnya juga pernah menjadi anggota tim sekolah.
Polisi mengatakan mereka sedang berupaya mengetahui bagaimana dan di mana Berhow memperoleh senjatanya. Laporan sejumlah media mengatakan ayah Berhow, yang meninggal pada Desember 2017, kadang-kadang mengajaknya berburu dan mungkin telah mengajarinya menembak.
Untuk tahun ajaran 2019-2020, SMA Saugus memiliki 2.385 siswa yang terdaftar di kelas 9-12. [em/ah]