China menuduh komisioner tinggi HAM PBB menyulut "kekerasan radikal" di Hong Kong karena mendesak pemimpin kota itu agar melakukan penyelidikan atas berbagai laporan penggunaan kekerasan berlebihan oleh polisi.
Komisioner PBB, Michelle Bachelet, menulis dalam tajuk opini, Sabtu 930/11), di harian South China Morning Post bahwa pemimpin Hong Kong Carrie Lam harus memprioritaskan dialog yang "berarti, inklusif" untuk mengatasi krisis itu.
Dia mendesak Lam untuk mengadakan "penyelidikan independen dan imparsial pimpinan hakim" atas perlakuan polisi terhadap demonstran. Itu merupakan salah satu tuntutan penting dari aksi-aksi pro-demokrasi yang telah bergolak di wilayah itu sejak Juni.
Misi PBB China di Jenewa mengatakan artikel Bachelet memberikan tekanan kepada pemerintah dan hanya "akan mendorong para perusuh untuk melakuan kekerasan radikal yang lebih parah." [vm/ft]