Seorang panglima tinggi Amerika Serikat (AS), Senin (27/1/2020), mengatakan satu orang terluka setelah Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad, Irak dihujani mortir. Serangan mortir itu juga menimbulkan kerusakan.
Pernyataan itu membantah pernyataan sebagian staf dan militer sebelumnya bahwa roket katyusha yang digunakan untuk menyerang kantor kedutaan tersebut.
Jenderal Frank McKenzie, seorang komandan tinggi untuk Timur Tengah, mengatakan kepada wartawan yang bepergian bersamanya bahwa serangan mortar yang memicu kebakaran itu berhasil ditangani.
Ditambahkannya, tidak ada satu personel militer Amerika pun yang luka-luka, tetapi seorang warga Amerika menderita luka ringan, meskipun kini ia sudah bekerja kembali.
Dua staf Kedutaan Besar AS di Baghdad, yang bicara tanpa bersedia menyebut identitasnya karena tidak berhak memberi keterangan kepada media, sebelumnya mengatakan beberapa roket mengguncang restoran di dalam kompleks kedutaan itu.
Perdana Menteri Irak Adel Abdul-Mahdi telah ditelepon oleh Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo yang mengutuk serangan itu. Kantor Perdana Menteri Irak dalam pernyataannya mengatakan kedua pejabat juga membahas langkah-langkah memperkuat pasukan Irak yang bertanggungjawab melindungi misi diplomatik, serta prosedur untuk mencegah serangan serupa. [em/pp]