Pemerintah Kota Solo langsung melakukan koordinasi, Jumat malam (13/3), pasca salah satu warganya yang berstatus suspect virus corona meninggal di Rumah Sakit Dokter Moewardi. Hasil laboratorium menyatakan pasien tersebut positif terjangkit COVID-19. Rapat koordinasi dilakukan di rumah dinas Wali Kota Solo dengan berbagai instansi terkait, antara lain Dinas Kesehatan, camat, lurah, dan organisasi perangkat daerah lainnya.
Wali Kota Solo, Hadi Rudyatmo, mengatakan dalam pertemuan tersebut salah satu poinnya menetapkan Solo KLB virus corona.
"Hasil rapat malam ini, kami menetapkan Solo KLB virus corona. Seluruh aktivitas masyarakat, event wisata, car free day, sekolah, transportasi publik, destinasi wisata, diliburkan sementara. Pokoknya yang melibatkan kumpulan masyarakat kita hindari dulu untuk mencegah penyebaran virus corona. Saya harap masyarakat memaklumi. Saya juga serba salah tapi ini kan untuk kepentingan lebih besar," kata Rudy.
Selain itu, Pemkot Solo juga mengeluarkan kebijakan lain, seperti ditiadakannya upacara atau apel bersama di Balai Kota, ditundanya acara olah raga dan budaya, dan dibatalkannya acara kunjungan kerja.
Tak hanya itu, mal dan pasar diharuskan menyediakan tempat cuci tangan dan sabun. Pemkot juga akan memusnahkan kelelawar, kalong dan codot di Pasar Hewan Depok, Solo. Kemudian masyarakat diimbau untuk menghindari bersalaman dengan tangan atau kontak fisik.
Data sementara Pemkot Solo menunjukkan adanya 62 orang yang menjalani isolasi karena melakukan kontak fisik dengan pasien suspect corona yang meninggal saat perawatan intensif isolasi di Rumah Sakit Dokter Moewardi, Solo.
Tak hanya aktivitas warga, sejumlah kampus atau perguruan tinggi negeri dan swasta di Solo mengalihkan aktifitas perkuliahan. Rektor Universitas Sebelas Maret UNS Solo, Profesor Jamal Wiwoho mengatakan perkuliahan model tatap muka di kampus akan digantikan sementara dengan model kuliah online.
"Merespon penetapan kota Surakarta sebagai daerah KLB virus corona, maka selaku pimpinan UNS Solo menyatakan sejak tanggal 16 hingga 28 Maret 2020, proses kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dengan mengubah kuliah tatap muka di kampus menjadi sistem pembelajaran daring atau online," kata Jamal Wiwoho.
"Kami akan menyiapkan fasilitas bagi dosen yang menerapkan kuliah online tersebut. Kemudian untuk mahasiswa maupun dosen yang ada kegiatan ke luar negeri, atau sedang magang, praktik lapangan, praktik laboratorium, bisa melakukan penjadwalan ulang sambil menunggu kondisi memungkinkan," paparnya. [ys/jm/ah]