Tautan-tautan Akses

India Longgarkan 'Lockdown' Meski Jumlah Kasus Baru Melonjak di Ibukota


Seorang pria berpakaian seperti dewa monyet Hindu, Hanuman, berdiri di sebuah kuil pada hari pertama dibukanya kembali kuil itu setelah ditutup akibat pandemi corona di New Delhi, India, Senin, 8 Juni 2020.
Seorang pria berpakaian seperti dewa monyet Hindu, Hanuman, berdiri di sebuah kuil pada hari pertama dibukanya kembali kuil itu setelah ditutup akibat pandemi corona di New Delhi, India, Senin, 8 Juni 2020.

Situasi berubah drastis di New Delhi, India, Senin (8/6), dengan mulai dibukanya kembali mal-mal, tempat-tempat ibadah, restoran-restoran dan perbatasan-perbatasan antara negara bagian. Setelah lockdown selama 10 pekan, keramaian kini terlihat di mana-mana.

Di ibu kota, New Delhi, Ambience Mall menyambut para pengunjung dengan spanduk bertuliskan “Selamat Datang Kembali ke Gaya Hidup yang Anda Cintai.”

Masjid Jama yang bersejarah di New Delhi juga kembali dibuka. Bak-bak air tempat orang-orang mengambil air wudu dikeringkan, sementara karpet-karpet ditiadakan dan diganti dengan petunjuk-petunjuk menjaga jarak.

Di Hanuman Mandir, kuil Hindu terkenal, para pengunjung tidak lagi ditawarkan kalungan bunga atau sesajen. Mereka diharuskan menjalani cek suhu tubuh dan membersihkan tangan dengan cairan pencuci khusus.

Suasana sebuah mal yang kembali dibuka di New Delhi, India, Senin, 8 Juni 2020.
Suasana sebuah mal yang kembali dibuka di New Delhi, India, Senin, 8 Juni 2020.

Keputusan pemerintah New Delhi untuk semakin melonggarkan lockdown sebetulnya ditanggapi oleh kekhawatiran para pakar medis. Mereka menilai, langkah-langkah pencegahan yang diberlakukan di tempat-tempat keramaian tidak akan cukup memperlambat laju penularan. Mereka bahkan memperkirakan, rumah-rumah sakit di ibukota harus meningkatkan kapasitas tampungnya hampir dua kali lipat menjelang akhir Juni, karena jumlah orang yang membutuhkan perawatan diperkirakan akan meningkat drastis.

Kementerian Kesehatan melaporkan 9.983 kasus baru pada Senin (8/6), sehingga menjadikan jumlah kasusnya melampaui 256.000, terbesar kelima di dunia. Kementerian itu juga mengatakan, jumah kematian baru sebanyak 206, tertinggi dalam satu hari, sehingga kematian total menjadi 7.135. Seperti halnya negara-negara lain di dunia, angka-angka itu sebetulnya jauh lebih rendah daripada yang sesungguhnya terjadi karena sejumlah alasan, termasuk jumlah pengetesan yang terbatas.

New Delhi sendiri, Senin (8/6) melaporkan ada 1.320 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya kini melampaui 23.000. Dengan lonjakan yang begitu tinggi, pihak berwenang setempat memperkirakan rumah-rumah sakit di ibu kota India ini akan harus menambah kapasitas tampungnya sebesar 15.000.

Sekitar seperempat dari 83 rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 di New Delhi telah dinyatakan tidak lagi mampu menampung pasien baru. Sekitar setengah dari 512 ventilator yang tersedia juga telah digunakan. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG