Lebih dari 600.000 warga Hong Kong memberikan suara mereka dalam pemilihan pendahuluan kelompok-kelompok demokrasi akhir pekan ini.
Jumlah pemilih yang berpartisipasi kali ini melebihi jumlah yang diharapkan oleh penyelenggara dalam pemilihan yang secara luas dilihat sebagai tanda berlanjutnya oposisi terhadap undang-undang baru keamanan nasional yang diberlakukan oleh Beijing.
Pemilihan yang diadakan 10 hari setelah undang-undang itu berlaku itu bertujuan untuk memilih kandidat pro-demokrasi terkuat untuk bersaing dengan kandidat pro-Beijing dalam pemilihan Dewan Legislatif September mendatang.
Benny Tai, salah seorang penyelenggara pemilihan, menggambarkan jumlah pemilih sebagai “keajaiban yang diciptakan oleh warga Hong Kong.” Dia mengatakan kepada pers bahwa selama pemungutan suara tidak resmi dua hari itu diterima 592 ribu surat suara elektronik dan 21 ribu surat suara, lebih dari tiga kali jumlah yang diharapkan, 170 ribu.
“Warga Hong Kong telah membuat sejarah lagi,” kata Tai. “Warga Hong Kong telah menunjukkan kepada dunia, dan juga kepada pihak berwenang, bahwa kita belum menyerah untuk memperjuangkan demokrasi.”
Meskipun pemilihan pendahuluan itu hanya untuk oposisi, tingkat partisipasinya dipandang sebagai panduan untuk opini publik di pusat keuangan yang berpenduduk 7,5 juta jiwa itu. [lt/pp]