Tautan-tautan Akses

Pasien Covid-19 di AS Dengan Cepat Mendekati 4 Juta Orang


Petugas kesehatan mendorong seorang pasien ke unit penanganan Covid-19 di United Memorial Medical Center, Houston, Texas, 2 Juli 2020. (Foto: dok).
Petugas kesehatan mendorong seorang pasien ke unit penanganan Covid-19 di United Memorial Medical Center, Houston, Texas, 2 Juli 2020. (Foto: dok).

Pasien yang tertular Covid-19 di AS dengan cepat mendekati jumlah 4 juta. Sementara itu ratusan ribu pekerja Amerika yang terimbas pandemi berusaha meminta bantuan federal selagi para legislator mempertimbangkan paket penyelamatan lainnya.

Menurut statistik Johns Hopkins University, AS terus memimpin di dunia dalam jumlah kasus Covid-19 yang mencapai 3,97 juta, berbanding jumlah kasus terkukuhkan dunia yang mencapai 15,2 juta. AS juga di tempat teratas dalam jumlah kematian akibat Covid-19 yang mendekati 143.200, jauh lebih banyak daripada Brazil yang berada di peringkat berikutnya dengan 82.771 kematian.

Di tengah-tengah lonjakan kasus virus corona, terjadi juga peningkatan tajam jumlah pekerja AS yang mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu. Departemen Tenaga Kerja AS hari Kamis (23/7) melaporkan bahwa sekitar 1,4 juta pekerja yang terimbas oleh penutupan bisnis dan langkah-langkah lockdown lainnya, mengajukan permohonan tunjangan pengangguran, mengakhiri penurunan jumlah pemohon baru yang telah berlangsung 15 minggu berturut-turut.

Angka-angka ketenagakerjaan yang mengecewakan ini dirilis sementara pemimpin fraksi mayoritas di Senat, Mitch McConnell bersiap-siap untuk mengungkapkan paket bantuan Covid-19 bernilai 1 triliun dolar. DPR yang didominasi fraksi Demokrat meloloskan legislasi paket bantuan senilai 3,5 triliun dolar sekitar dua bulan silam dan menyerukan lebih banyak lagi dana untuk membantu pemerintah negara bagian dan pemda setempat.

Pejalan kaki melewati kantor Departemen Tenaga Kerja Negara Bagian New York, di wilayah Queens, New York, 11 Juni 2020. (Foto: dok).
Pejalan kaki melewati kantor Departemen Tenaga Kerja Negara Bagian New York, di wilayah Queens, New York, 11 Juni 2020. (Foto: dok).

Senat yang dipimpin fraksi Republik bersikeras membatasi dana menjadi sekitar 1 triliun dolar dan penggunaan dana itu untuk perlindungan hukum baru bagi sekolah-sekolah, bisnis dan badan-badan amal yang akan buka kembali.

Sementara itu, AS membukukan catatan suram lainnya pada hari Rabu (22/7), dengan mencatat lebih dari 1.000 kematian untuk hari kedua berturut-turut. California, melampaui New York dalam hal jumlah kasus virus corona terkonfirmasi terbanyak. California yang terletak di pantai barat Amerika itu kini mencatat lebih dari 422 ribu kasus, termasuk tambahan lebih dari 12.100 kasus pada hari Rabu (22/7) yang tertinggi dalam satu hari, sedangkan New York mencatat lebih dari 413 ribu kasus.

Presiden Donald Trump, Rabu (22/7) mengumumkan pemerintah AS akan menyediakan tambahan 5 miliar dolar bantuan, peralatan dan pelatihan untuk rumah-rumah jompo, yang kebanyakan menjadi hot spot dalam pandemi virus corona ini.

Menurut perkiraan federal, penghuni rumah jompo menyumbang sekitar 37 ribu kematian terkait Covid-19. Rumah-rumah jompo menerima hampir 5 miliar dolar dana bantuan terkait pandemi yang disetujui Kongres awal tahun ini.

Program Pembangunan PBB (UNDP), Kamis (23/7) merilis laporan yang merekomendasikan agar hampir 3 miliar orang termiskin di dunia mendapatkan penghasilan sementara untuk membantu menanggulangi penyebaran virus corona. Laporan itu menyebutkan dana 199 dolar per bulan dapat memberi 2,7 miliar orang penghasilan dasar dan “sarana untuk membeli makanan dan membayar biaya kesehatan dan pendidikan.”

Di Australia, kewajiban mengenakan masker mulai berlaku hari Kamis (23/7) di kota terbesar kedua di negara itu, Melbourne, yang telah menjadi episentrum dalam lonjakan jumlah kasus baru virus corona di negara itu.

Kewajiban ini merupakan perintah terbaru yang diberlakukan terhadap lima juta warga Melbourne, dalam upaya untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19. Siapapun yang berusia 12 tahun ke atas yang kedapatan berada di tempat umum tanpa mengenakan masker atau penutup wajah lainnya, dapat dikenai denda hingga 143 dolar, sementara para pengusaha yang melarang pekerja mereka mengenakan masker itu menghadapi ancaman denda hingga lebih dari 7.000 dolar.

David Andrews, PM negara bagian Victoria yang beribukotakan Melbourne, mengatakan, kewajiban mengenakan masker itu diberlakukan karena meningkatnya kasus Covid-19 terkonfirmasi dan penolakan warga yang dites positif terjangkit virus itu untuk mengisolasi diri.

Negara bagian Victoria membukukan rekor harian terbesar, 484 kasus Covid-19, pada hari Rabu (22/7). Kota itu sedang menjalani pekan kedua dari enam pekan lockdown yang melarang semua warga meninggalkan rumah kecuali untuk bekerja, sekolah, ke dokter atau berbelanja makanan. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG