Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg meninggal Jumat (18/9) karena komplikasi kanker. Ginsburg, seorang pendukung liberal dan perempuan kedua yang menjabat di pengadilan tertinggi AS itu meninggal di kediamannya di Washington DC dikelilingi oleh keluarga, pernyataan Mahkamah Agung menyebutkan.
Hakim Agung yang dikenal sebagai ‘Notorious RBG’ itu tutup usia pada umur 87 tahun.
"Bangsa kita telah kehilangan seorang tokoh keadilan dengan reputasi bersejarah," kata Ketua Mahkamah Agung John Roberts dalam sebuah pernyataan.
Ginsburg adalah pendukung hak-hak perempuan dan telah menjabat Hakim Agung sejak 1993. Ia meninggal karena komplikasi kanker pankreas metastatik, sebut pernyataan Mahkamah Agung.
Meninggalnya Ginsburg memberi Presiden Donald Trump peluang untuk menambah mayoritas konservatif dengan menunjuk Hakim Agung di Mahkamah Agung (yang ketiga dalam masa jabatan Trump), menjelang pemilihan presiden November mendatang.
National Public Radio melaporkan hanya beberapa hari sebelum kematiannya, Ginsburg mendiktekan pernyataan kepada cucunya Clara Spera: "Harapan terbesar saya adalah saya tidak akan digantikan sampai presiden baru dilantik."
Presiden AS Donald Trump telah diberitahu tentang meninggalnya Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg oleh wartawan yang bepergian bersamanya di Minnesota.
Trump menyebut Hakim Ginsburg sebagai "perempuan luar biasa," namun tidak menyinggung soal pengisian kursi Mahkamah Agung yang kosong setelah meninggalnya Ginsburg. [mg/pp]