Tautan-tautan Akses

Mantan Pejabat Spanyol: Pemerintahan Sosialis Ancam Persatuan Nasional 


Raja Spanyol Felipe memperhatikan parade militer dalam Hari Nasional Spanyol, Madrid, 12 Oktober 2017.
Raja Spanyol Felipe memperhatikan parade militer dalam Hari Nasional Spanyol, Madrid, 12 Oktober 2017.

Para mantan pejabat militer Spanyol menerbitkan surat terbuka yang menuduh pemerintah minoritas yang dipimpin pengikut Sosialis di negara itu mengancam persatuan nasional.

Surat yang ditandatangani oleh 271 perwira, termasuk dua mantan letnan jenderal dan seorang laksamana, bertepatan dengan Hari Konstitusi negara itu pada Minggu (6/12). Hari Konstitusi memperingati 42 tahun referendum 1978 dan dianggap sebagai langkah penting dalam transisi Spanyol menuju demokrasi setelah berakhirnya kekuasaan lama Jenderal Francisco Franco, yang meninggal pada 1975.

Publikasi surat itu dilakukan hanya beberapa hari setelah puluhan purnawirawan perwira angkatan udara didapati membahas pembentukan kudeta. Dalam sebuah forum obrolan pribadi di WhatsApp, mereka meratapi kematian Franco, yang mereka sebut " tak tergantikan". Para komplotan itu setuju bahwa satu-satunya solusi untuk Spanyol adalah “menembak 26 juta” orang, tetapi akhirnya akhirnya memutuskan itu tidak bisa dilakukan.

Menteri Pertahanan Margarita Robles meminta jaksa melakukan penyelidikan kriminal terhadap grup WhatsApp itu.

Pejabat yang menandatangani surat pada Minggu (6/12) itu menjauhkan diri dari para konspirator media sosial, tetapi mengulangi banyak keluhan mereka mengenai arah politik yang diambil oleh Spanyol. Mereka memperingatkan tentang kemerosotan demokrasi negara itu.

Mereka mencela pemerintah yang dipimpin oleh Pedro Sánchez karena membuat konsesi dengan separatis Catalan yang dipenjara, dengan mengatakan "persatuan Spanyol dalam bahaya." Mereka menuduh pemerintah "memberikan bantuan" kepada "teroris" yang tidak disebutkan namanya dan menyebut "kurangnya rasa hormat terhadap para korban."

Para penandatangan surat itu, dipimpin oleh Letnan Jenderal Emilio Pérez Alamán, menekankan kesetiaan mereka kepada kerajaan dan mengatakan meskipun sudah pensiun, sumpah mereka ketika masih bertugas aktif untuk mempertahankan keutuhan wilayah Spanyol tetap berlaku bagi mereka.

Politisi Spanyol meremehkan perbedaan pendapat dari pensiunan perwira militer itu. Sebelum surat itu muncul pada Minggu (6/12) dan merujuk pada grup WhatsApp, Wakil Perdana Menteri Pablo Iglesias menyebut diskusi mereka sebagai nostalgia kediktatoran Franco. [my/pp]

Recommended

XS
SM
MD
LG