Amerika menerapkan larangan baru perjalanan dari India mulai hari Selasa (4/5), karena gelombang penularan COVID-19 yang menghancurkan seluruh negara Asia.
Pemerintahan Presiden Joe Biden membuat keputusan itu atas saran dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menurut juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki.
"Kebijakan itu akan diterapkan mengingat penularan COVID-19 yang sangat tinggi dan berbagai varian virus baru yang beredar di India," kata Psaki hari Jumat (30/4).
Pembatasan itu akan melarang sebagian besar warga non-AS memasuki Amerika, menurut kantor berita Reuters.
AS telah menerapkan larangan perjalanan serupa untuk sebagian besar warga non-AS yang berada di hotspot virus corona lain dalam 14 hari terakhir, termasuk Afrika Selatan, Brazil, Inggris, Irlandia, Uni Eropa, China, dan Iran.
Warga AS di India diijinkan untuk terbang pulang, tetapi seperti semua pelancong internasional yang terbang ke AS, mereka diwajibkan untuk menunjukkan bukti tes negatif virus corona atau bukti sembuh dari COVID-19.
CDC juga menyarankan agar semua pelancong internasional mendapat tes COVID-19, tiga hingga lima hari setelah tiba di AS dan mengkarantina diri di rumah setidaknya selama tujuh hari, meskipun jika hasil tes mereka negatif.
Negara lain, termasuk Inggris, Jerman dan Singapura, juga telah menerapkan pembatasan perjalanan serupa kepada India. [ps/pp]