Tautan-tautan Akses

Palang Merah: Kasus Virus Corona Meledak di Asia


Anggota tentara Nepal yang mengenakan APD, beristirahat di atas kendaraan saat mereka menunggu untuk mengangkut jenazah orang yang meninggal akibat COVID-19 ke krematorium, di Kathmandu, Nepal, 5 Mei 2021. (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Anggota tentara Nepal yang mengenakan APD, beristirahat di atas kendaraan saat mereka menunggu untuk mengangkut jenazah orang yang meninggal akibat COVID-19 ke krematorium, di Kathmandu, Nepal, 5 Mei 2021. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Kasus virus corona meledak di Asia dan Pasifik dengan lebih dari 5,9 juta infeksi baru yang dikukuhkan dalam dua pekan terakhir, lebih banyak daripada wilayah-wilayah lain jika digabungkan, kata Federasi Palang Merah Internasional, Rabu (12/5).

Organisasi itu memperingatkan bahwa lonjakan kasus itu mendorong rumah-rumah sakit dan sistem-sistem kesehatan ke ambang kehancuran.

Palang Merah mengatakan, tujuh dari 10 negara di dunia yang paling cepat menggandakan angka infeksi mereka berada di kawasan Asia dan Pasifik.

Orang-orang yang memakai masker saat menunggu metro, selama pandemi COVID-19, di Taipei, Taiwan, 11 Mei 2021. (REUTERS / Ann Wang)
Orang-orang yang memakai masker saat menunggu metro, selama pandemi COVID-19, di Taipei, Taiwan, 11 Mei 2021. (REUTERS / Ann Wang)

Laos hanya membutuhkan waktu 12 hari untuk melihat kasusnya berlipat ganda, dan jumlah infeksi yang dikonfirmasi di India telah berlipat ganda dalam waktu kurang dari dua bulan menjadi lebih dari 23 juta, kata Palang Merah dalam sebuah pernyataannya.

“COVID-19 meledak di sebagian besar Asia, membebani rumah sakit dan sistem layanan kesehatan. Lebih banyak orang telah didiagnosis dengan penyakit ini di Asia selama dua pekan terakhir dibandingkan di Amerika, Eropa, dan Afrika jika digabungkan," kata direktur Palang Merah untuk kawasan Asia Pasifik, Alexander Matheou.

“Saat ini, kami membutuhkan solidaritas global untuk kawasan ini. Kami membutuhkan lebih banyak peralatan medis, dukungan pencegahan, dan akses segera ke vaksin,'' katanya.

Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat vaksinasi massal untuk petugas medis di Stadion Istora Senayan di Jakarta, Indonesia, 4 Februari 2021. REUTERS / Willy Kurniawan / File P
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat vaksinasi massal untuk petugas medis di Stadion Istora Senayan di Jakarta, Indonesia, 4 Februari 2021. REUTERS / Willy Kurniawan / File P

Sementara program-program vaksinasi sedang berlangsung di kawasan Asia-Pasifik, Palang Merah mengatakan upaya itu terhambat oleh kekurangan suplai vaksin, keraguan masyarakat untuk divaksinasi, dan biaya logistik yang mahal untuk menjangkau banyak wilayah di kawasan itu.

“Untuk mengendalikan pandemi ini, kami membutuhkan kerja sama global yang lebih besar sehingga segala sumber daya untuk menyelamatkan nyawa, peralatan medis, vaksin, dan uang dapat mencapai tempat yang memang sangat membutuhkannya. Kita hanya akan aman bila semua orang aman, '' katanya. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG