Tautan-tautan Akses

Taman Presiden Woodrow Wilson di Washington, D.C. Bersiap Hadapi Perubahan Iklim


Kebun di rumah presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson di Washington, D.C. (dok: VOA)
Kebun di rumah presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson di Washington, D.C. (dok: VOA)

Di Washington, taman yang terletak di rumah bersejarah mantan presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson ditata ulang untuk mengakomodasi perubahan iklim. Ini adalah rumah bagi presiden yang ke-28 itu setelah ia meninggalkan Gedung Putih pada tahun 1921.

Rumah yang ditinggali Presiden Woodrow Wilson setelah meninggalkan Gedung Putih pada tahun 1921 ini sekarang menjadi museum di lingkungan yang menjadi kantor kedutaan dari berbagai negara.

Sebagian besar rumah ini dipertahankan seperti yang ditinggalkan oleh mendiang istri Wilson, Edith. Namun, keluarga Wilson tidak menaruh banyak perhatian pada taman mereka.

Taman ini lantas menjadi proyek penting bagi Elizabeth Karcher, direktur eksekutif dari Wilson House. Dia membayangkan akan mengubahnya menjadi taman yang menggunakan lebih sedikit bahan kimia.

Elizabeth Karcher, direktur eksekutif dari Wilson House (dok: VOA)
Elizabeth Karcher, direktur eksekutif dari Wilson House (dok: VOA)

"Saya merasa sangat yakin bahwa ini adalah tanggung jawabnya sebagai warga negara untuk menjaga planet, para pengunjung, dan juga timnya. Saya ingin orang-orang bisa datang ke taman itu dan berjalan tanpa menggunakan alas kaki," ujar Elizabeth Karcher.

Karcher mengawasi revitalisasi taman yang telah ditumbuhi rumput yang terlalu banyak, yang merusak struktural dinding.

Ahli kebun, Leslie Getzinger, yang adalah anggota dari Dewan Penasihat Wilson House, membantu memilih sebagian besar tanaman asli Amerika untuk desain taman yang baru.

Ahli kebun, Leslie Getzinger, yang juga anggota dari Dewan Penasihat Wilson House (dok: VOA)
Ahli kebun, Leslie Getzinger, yang juga anggota dari Dewan Penasihat Wilson House (dok: VOA)

"Ide kami adalah mengubah taman yang sangat formal dengan tanaman yang juga formal menjadi taman yang lebih berkelanjutan dan memiliki tanaman asli dari wilayah Atlantik tengah, yang hanya membutuhkan sedikit perawatan, yang baik untuk serangga dan penyerbuk," tambah Leslie Getzinger.

Tujuh puluh persen dari tanaman di taman ini adalah tanaman asli daerah tersebut. Tanaman asli adalah tanaman yang tumbuh secara alami di wilayah tertentu.

Tanaman lainnya di taman Wilson House bukanlah tanaman asli. Warna-warna tanamannya adalah putih dan juga ungu, yang merupakan warna favorit Edith Wilson. "Jadi dinding dan strukturnya semua sama, tetapi tanaman yang mereka taruh sebenarnya sedikit berbeda," kata Elizabeth Karcher.

Taman Presiden Woodrow Wilson di Washington, D.C. Bersiap Hadapi Perubahan Iklim
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:37 0:00

Menggunakan tanaman asli membutuhkan lebih sedikit perawatan, yang merupakan nilai tambah bagi institusi seperti Wilson House, yang beroperasi dengan anggaran yang terbatas.

"Keuntungan menanam sebagian besar tanaman asli adalah bahwa ia benar-benar membutuhkan sumber daya yang jauh lebih sedikit seperti air, pupuk, segala jenis komponen yang Anda butuhkan untuk memberi makan tanaman, karena ini adalah tanaman yang dirancang untuk tanah ini, untuk iklim ini, dan untuk jumlah air yang didapat," jelas Leslie Getzinger.

Kebun di rumah presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson di Washington, D.C. (dok: VOA)
Kebun di rumah presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson di Washington, D.C. (dok: VOA)

Karcher dan Getzinger mengatakan bahwa mereka berharap ada lebih banyak ruang publik dan komunitas yang akan merangkul kegiatan berkebun secara alami, karena lebih baik untuk lingkungan dan, pada akhirnya, lebih murah.

Rencana selanjutnya adalah untuk menanam sayuran di lereng belakang taman, menciptakan kembali Victory Garden, tempat orang-orang menanam sayuran mereka sendiri selama perang dunia. [di/ii]

Forum

XS
SM
MD
LG