Wali kota populer ibu kota Filipina mengatakan pada Rabu (22/9) bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tahun depan. Ini berarti dia adalah calon terbaru dalam apa yang diperkirakan akan menjadi persaingan yang ramai untuk menggantikan Rodrigo Duterte yang kontroversial.
Wali Kota Manila Isko Moreno, seorang pemulung anak sebelum menjadi aktor kemudian memasuki dunia politik, mengatakan kepada kantor berita Associated Press sebelum pengumuman publiknya bahwa dia akan memerangi wabah virus corona dan kemiskinan yang telah lama mengakar dan memajukan demokrasi jika dia menang dalam pemilihan 9 Mei.
Dia menyampaikan niatnya dalam pidato di sebuah sekolah umum di daerah miskin di dekat tempat dia dibesarkan.
Bersama dia adalah bakal calon wakil presiden pasangannya, Willie Ong, seorang ahli jantung yang memberikan nasihat medis bagi warga biasa Filipina lewat Facebook dengan lebih dari 16 juta pengikut.
“Dengan segala kerendahan hati, saya mengumumkan kepada Anda, saudara-saudara sebangsa saya, Mei mendatang, mohon terima lamaran saya sebagai presiden Filipina. Saya telah menarik diri saya keluar dari selokan tanpa bantuan.”
Dia mengatakan dia percaya pada kerja keras dan bicara terus terang.
Dia mengatakan dia terdorong untuk mencalonkan diri bukan oleh ambisi tinggi tetapi oleh keadaan negara yang menyedihkan, sementara dia mengkritik tanggapan terhadap pandemi oleh pemerintahan Duterte, termasuk kurangnya obat-obatan yang menyelamatkan jiwa untuk memerangi COVID-19.
Tentang orang miskin, dia mengatakan: “Kita (seharusnya) memberi mereka perlakuan karpet merah, bukan birokrasi.”
Sementara wali kota berusia 46 tahun itu diperkirakan akan mengandalkan kisah hidupnya dari kemiskinan ke kekuasaan, Moreno akan menghadapi para politisi dan selebriti nasional yang tangguh.
Dua senator telah menyatakan niat mereka untuk mencalonkan diri – bintang tinju internasional Manny Pacquiao dan Panfilo Lacson, mantan kepala polisi nasional.
Sedikitnya tujuh politisi lain mengatakan mereka sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden atau jabatan yang lebih rendah, termasuk Wakil Presiden Leni Robredo, yang memimpin oposisi; anak Rodrigo Duterte, Sara, yang merupakan wali kota di kota kelahirannya, Davao; dan putra mendiang diktator Ferdinand Marcos.
Pengganti Duterte akan mewarisi berbagai masalah besar terutama dengan pandemi, ekonomi yang hancur, kemiskinan yang sudah lama mengakar, dan pemberontakan komunis dan Muslim selama beberapa dekade. [lt/uh]