Sebuah kelompok HAM Eropa pada Senin (8/11) menuduh bahwa spyware Pegasus buatan Israel digunakan untuk meretas telepon beberapa anggota staf enam kelompok masyarakat madani Palestina. Keenam LSM itu adalah kelompok yang masuk daftar organisasi teroris Kementerian Pertahanan Israel.
Kelompok HAM "Pembela Garis Depan" yang berbasis di Dublin mengatakan tuduhan-tuduhannya telah dikonfirmasi secara independen oleh para periset Amnesty International dan Citizen Lab Universitas Toronto.
"Pembela Garis Depan" tidak menyalahkan pemerintah Israel karena memasang spyware tersebut pada telepon-telepon para pekerja HAM Palestina itu. Namun, kelompok HAM itu mengecam langkah Israel yang menyebut keenam organisasi itu terkait dengan Front Populer bagi Pembebasan Palestina atau PFLP, kelompok Marxis yang dilabeli organisasi teroris oleh banyak negara Barat, termasuk AS.
Bulan lalu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan enam kelompok masyarakat madani Palestina di wilayah Tepi Barat sebagai "organisasi teroris." Kelompok-kelompok itu adalah Addameer, Al-Haq, Pertahanan bagi Anak-anak – Palestina, Persatuan Komite Kerja Pertanian, Pusat Riset dan Pembangunan Bisan, dan Persatuan Komite Perempuan Palestina.
Israel pada Senin (8/11) menolak mengomentari tuduhan bahwa Pegasus digunakan terhadap para anggota staf itu. Israel juga menolak kritikan internasional terkait label teroris itu, mengatakan pihaknya punya "banyak bukti" yang menunjukkan kaitan antara kelompok-kelompok itu dengan PFLP. [vm/jm]