Amerika mengembalikan koleksi lebih dari 900 artefak curian ke Mali. Acara pengembalian itu pada Selasa (7/12) diadakan di ibu kota negara di Afrika Barat itu.
Sebanyak 921 benda arkeologi dan etnografi yang dijarah tiba di Mali minggu lalu. Benda-benda itu dijual secara ilegal di Amerika tetapi sebelumnya terdaftar sebagai replika.
Perdana Menteri Mali Choguel Kokalla Maiga dan Duta Besar Amerika Dennis Hankins secara hati-hati membuka kemasan kotak yang berisi benda-benda itu di depan media di Museum Nasional Bamako. Duta Besar Hankins kemudian menyerahkan benda-benda itu kepada Perdana Menteri secara simbolis.
Kepada wartawan, Perdana Menteri Maiga mengatakan: "Contoh baik Pemerintah Amerika layak diikuti semua negara yang menyimpan benda-benda warisan nasional."
Benda-benda itu awalnya ditemukan pada 2009, lalu diserahkan kepada tim antropolog untuk menetapkan keasliannya. Di antara artefak itu adalah batu rami dan kepala kapak yang berasal dari periode Neolitik. Harta karun itu juga mencakup enam guci abu jenazah dari tahun antara 900 dan 1700 M dan panci polikrom berleher tinggi dari tahun 1100 dan 1400 M.
Kekacauan politik di Mali selama bertahun-tahun memperumit upaya mengatasi perdagangan ilegal benda-benda budaya dan sejarah, dan menunda pengembalian 900 artefak itu. Mali berencana memajang artefak-artefak itu di museum. [ka/rs]