PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan negaranya dalam waktu dekat akan membuka kembali perbatasannya bagi turis sementara negara itu melonggarkan restriksi terkait COVID-19.
Ardern mengatakan, “Tanggapan kesehatan kami yang kuat termasuk memiliki tingkat kematian terendah di OECD (Organisasi bagi Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan) selama dua tahun belakangan sekarang juga menjadi aset. Kita sekarang menjadi tempat yang aman untuk dikunjungi, dan Selandia Baru akan siap dengan tangan terbuka.”
Ardern mengumumkan pada Rabu (16/3) bahwa turis yang telah divaksinasi dari Australia dapat memasuki Selandia Baru mulai 12 April, diikuti oleh pelancong yang telah divaksinasi dari negara-negara yang bebas visa seperti Inggris, Kanada, Jerman dan AS mulai 2 Mei. Tidak seorang turis pun yang akan diwajibkan menjalani masa karantina setelah tiba di Selandia Baru.
Selain menunjukkan bukti vaksinasi, turis asing juga harus dites negatif COVID-19 sebelum meninggalkan negara asal mereka dan sekali lagi sebelum pulang.
Turis dari negara-negara tanpa visa pengunjung yang disetujui, seperti China dan India, tidak akan diizinkan mengunjungi Selandia Baru hingga Oktober mendatang.
“Menutup perbatasan kami merupakan salah satu tindakan pertama yang kami ambil untuk menghentikan COVID-19 lebih dua tahun silam, dan pembukaan kembali perbatasan akan memacu pemulihan ekonomi kami sepanjang sisa tahun ini,” kata Ardern kepada wartawan di Wellington.
Ardern menutup perbatasan Selandia Baru bagi pengunjung internasional pada awal 2020 sewaktu virus corona mulai menyebar ke seluruh dunia. Larangan terhadap pariwisata, yang menyumbang lebih dari 5 persen Produk Domestik Bruto negara itu sebelum pandemi, dianggap sebagai penyebab negara itu secara umum bebas COVID selama dua tahun belakangan, dengan pengecualian beberapa wabah yang terisolasi.
Namun 5 juta penduduk negara di Pasifik itu belakangan ini berjuang keras menghadapi wabah besar dengan kasus baru yang disebabkan oleh varian omicron, dengan rata-rata 15 hingga 20 ribu kasus baru per hari. [uh/ab]