Para perempuan, banyak dari mereka kehilangan pekerjaan selama pandemi COVID-19, membagikan selebaran politik di pusat kota Rio de Janeiro untuk para kandidat politik yang mengincar jabatan dalam pemilihan umum pada 2 Oktober mendatang di Brazil.
Salah seorang di antaranya adalah Maria Eduarda, seorang mahasiswi yang menganggur.
"Pada musim pemilu ini, saya dan teman-teman memanfaatkan pekerjaan membagikan selebaran untuk menghasilkan sedikit uang tambahan, yang bisa membantu kami menata hidup dengan lebih baik selama pandemi ini."
Upah yang diterima tak seberapa, sekitar 400 reais atau 1,1 juta Rupiah seminggu dengan tambahan 210 reais atau 600 ribu Rupiah untuk makan. Tapi, para perempuan itu mengatakan, upah itu bisa membantu mereka memenuhi kebutuhan.
Katiane dos Santos mengoordinasi upaya untuk mempekerjakan para perempuan itu untuk kampanye politik, sambil memberikan penghasilan.
"Ada banyak perempuan berpendidikan yang sedang mencari pekerjaan, bersedia mengibarkan spanduk, seperti yang Anda lihat. Ini sangat penting bagi kami dan sangat membantu kami," kata dos Santos sambil mengawasi sekelompok perempuan yang mengibarkan spanduk.
Pada bulan ini, pemerintah merilis data yang memperlihatkan tingkat pengangguran di Brazil turun ke bawah 10 juta untuk pertama kalinya sejak 2016 dan tingkat upah minimum naik sedikit, tanda-tanda positif bagi para pekerja dan keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi.
Ekonomi Brazil tumbuh 2.1% menurut Bank Sentral pada 2022, memperkuat kampanye Presiden Jair Bolsonaro.
Bantuan sosial naik 50% bagi 20 juta keluarga miskin, dari $80 atau 1,1 juta Rupiah menjadi $120 atau 1,7 Rupiah. Kenaikan itu juga meringankan beban ekonomi bagi sebagian orang.
Tapi belum jelas apakah kemajuan ekonomi akan membuat Bolsonaro terpilih lagi sebagai presiden Brazil.
Ekonomi adalah isu besar bagi banyak pemilih, dan kandidat yang unggul, Luiz Inacio Lula da Silva telah memanfaatkan isu ini. Jajak pendapat memperlihatkan Lula unggul dari Bolsonaro mengenai isu itu.
Lula terus memimpin dengan tingkat popularitas 47% dibanding 29% atas Bolsonaro, menurut angka terkini dari perusahaan poling Datafolha. [vm/jm]
Forum