Tautan-tautan Akses

Depkeh AS Perluas Penyelidikan terhadap Upaya Sekutu Trump Ubah Kekalahan dalam Pilpres 2020


Gedung Departemen Kehakiman Amerika Serikat di Washington, D.C., 29 Agustus 2020.
Gedung Departemen Kehakiman Amerika Serikat di Washington, D.C., 29 Agustus 2020.

The New York Times melaporkan bahwa Departemen Kehakiman AS telah mengeluarkan sekitar 40 surat panggilan pengadilan selama sepekan terakhir guna mencari informasi mengenai berbagai upaya mantan presiden Donald Trump dan sekutu-sekutunya untuk membalik hasil pemilu 2020.

Rudy Giuliani, pengacara Presiden Trump, di New Hampshire, Portsmouth, N.H., 1 Agustus 2018. (AP/Charles Krupa)
Rudy Giuliani, pengacara Presiden Trump, di New Hampshire, Portsmouth, N.H., 1 Agustus 2018. (AP/Charles Krupa)

Di antara mereka yang dikabarkan menerima surat panggilan itu adalan Dan Scavino, mantan direktur media sosial Trump, dan Bernard Kerik, mantan komisaris polisi Kota New York, yang mendesakkan klaim mengenai kecurangan pemilih pada pemilihan presiden 2020 bersama-sama dengan mantan wali kota New York Rudy Guiliani, yang juga sekutu lama Trump. The Times melaporkan sejumlah penasihat senior lainnya dan pembantu tingkat rendah juga menerima surat panggilan pengadilan itu.

Surat panggilan itu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai upaya gagal yang dilakukan Trump dan sekutu-sekutunya untuk mengubah hasil pemilihan 2020, dengan cara mengajukan daftar alternatif pemilih palsu dari beberapa negara bagian tertentu.

Beberapa panggilan pengadilan itu juga ingin mencari informasi mengenai organisasi penggalang dana politik Trump, Save America, yang menurut the Times menjadi subjek penyelidikan baru oleh Departemen Kehakiman.

Penyelidikan itu juga meninjau serangan 6 Januari 2021 terhadap gedung Kongres AS oleh para pendukung Trump. Surat kabar itu melaporkan bahwa Departemen Kehakiman sedang mencari catatan atau komunikasi dari orang-orang yang mengorganisir, berbicara atau memberikan pengamanan pada rapat umum Trump di taman Ellipse di depan Gedung Putih, sebelum serangan terjadi.

Selain panggilan pengadilan, surat kabar itu mengatakan bahwa pekan lalu ponsel Boris Epshteyn, penasihat lama Trump, dan Mike Roman, pengatur strategi kampanye Trump, disita sebagai barang bukti. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG