Tautan-tautan Akses

Polisi Korsel Akui Bertanggung Jawab Atas Tragedi Berdesakan di Seoul


Komisaris Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan Yoon Hee-keun (tengah) membungkukkan badannya saat berlangsungnya konferensi pers di kantor Badan Kepolisian Metropolitan Seoul di Seoul, 1 November 2022.
Komisaris Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan Yoon Hee-keun (tengah) membungkukkan badannya saat berlangsungnya konferensi pers di kantor Badan Kepolisian Metropolitan Seoul di Seoul, 1 November 2022.

Kepala polisi Korea Selatan, Selasa (1/11) mengaku memikul “tanggung jawab berat” karena gagal mencegah gelombang massa pada perayaan Halloween di Seoul yang menewaskan lebih dari 150 orang.

Yoon Hee Keun mengatakan, “Sebagai kepala salah satu kantor pemerintah terkait saya merasakan tanggung jawab berat kepada orang-orang yang pasti terkejut sewaktu melihat insiden ini.”

Ia mengatakan para petugas tidak efektif dalam menangani panggilan telepon darurat yang memperingatkan tentang penuh sesaknya distrik Itaewon, kawasan hiburan malam yang populer.

Yoon mengatakan penyelidikan awal mendapati bahwa ada banyak telepon darurat dari warga yang memberitahu pihak berwenang mengenai kemungkinan malapetaka pada Sabtu malam lalu. Tetapi para petugas yang menerima telepon itu tidak memberi tanggapan yang memuaskan, lanjut Yoon.

Ia mengatakan investigasi internal akan menyelidiki lebih jauh cara penanganan para petugas terhadap panggilan telepon darurat dan isu-isu lain, seperti tanggapan langsung mereka terhadap lonjakan massa. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk mencegah peristiwa tragis ini terjadi lagi,” kata Yoon.

Pemerintah menghadapi pengawasan publik yang kian besar mengenai apakah lonjakan massa dapat dicegah dan siapa yang bertanggung jawab.

Presiden Yoon Suk Yeol, yang menyatakan masa berkabung nasional selama sepekan, meletakkan bunga di tempat peringatan darurat di dekat lokasi bencana itu hari Selasa (1/11). Ratusan orang juga telah memberikan penghormatan kepada para korban bencana terburuk di negara itu dalam beberapa tahun ini.

Polisi menganalisis video yang diambil oleh sekitar 50 kamera keamanan di kawasan Itaewon dan klip video yang diposting di media sosial. Mereka juga mewawancarai para saksi mata untuk mengetahui pasti kapan dan di mana lonjakan massa mulai terjadi dan bagaimana perkembangannya. Di antara korban tewas terdapat 26 warga negara asing. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG