Polisi Iran, pada Sabtu(31/12) malam menggerebek sebuah pesta Malam Tahun Baru yang melanggar aturan dalam Islam karena menyajikan alkohol. Media Iran melaporkan dalam penggerebekan itu polisi sempat menahan beberapa pesepak bola papan atas negara itu yang belum teridentifikasi.
Berdasarkan hukum Islam, kumpul-kumpul diantara mereka yang memiliki jenis kelamin berbeda di luar pernikahan dan minum alkohol merupakan hal terlarang. Pembatasan sosial merupakan salah satu isu yang memicu demonstrasi massal dalam beberapa bulan terakhir ini, yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang perempuan Kurdi-Iran berusia 22 tahun yang meninggal dalam tahanan polisi, tiga hari setelah ditangkap polisi moral pada 16 September lalu karena tidak mengenakan jilbab secara benar.
Kantor berita semi resmi Iran, Tasnim, mengatakan beberapa pesepak bola dan mantan anggota klub sepak bola terkenal Iran yang tidak disebut identitasnya ikut ditangkap dalam penggerebekan pesta di timur ibu kota Teheran itu.
Tasnim, tanpa memberi rincian lebih jauh, melaporkan “saat ditangkap beberapa pesepak bola berada dalam kondisi mabuk karena berada di bawah pengaruh alkohol.”
Kantor berita YJC mengatakan acara yang digerebek itu merupakan pesta ulang tahun, dan menambahkan semua yang ditangkap telah dibebaskan kecuali seorang individu, yang bukan pemain sepak bola.
Sementara itu, kantor berita Fars mengutip seorang jaksa yang mengatakan bahwa gugatan hukum telah diajukan terhadap mereka yang ditahan, dan rincian lain akan dirilis kemudian.
Belum ada tanggapan dari asosiasi sepak bola Iran terkait hal tersebut. [em/rs]
Forum