Tautan-tautan Akses

Pesawat Susi Air Dibakar KKB, Pilot dan 6 Penumpang Disandera 


ILUSTRASI - Kawasan Distrik Nirkuri, Nduga, Papua. (Foto: Yosekat Kamarigi/dok)
ILUSTRASI - Kawasan Distrik Nirkuri, Nduga, Papua. (Foto: Yosekat Kamarigi/dok)

Pesawat penerbangan sipil milik Susi Air dilaporkan dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Tak hanya itu, pilot dan penumpang pesawat juga disandera. Kini, Susi Air masih menanti kabar mereka yang disandera.

VOA - Kuasa hukum maskapai penerbangan Susi Air, Donal Fariz, mengatakan pihaknya masih belum mengetahui nasib pilot dan enam penumpang maskapai tersebut yang hingga kini disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Pesawat Susi Air dilaporkan dibakar oleh KKB di Lapangan Udara Paro di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, Selasa (7/2). Bukan hanya membakar pesawat. KKB juga menyandera pilot dan enam penumpang Susi Air.

“Kami belum mendapatkan perkembangan terbaru. Karena memang tidak ada kontak dan komunikasi dengan siapa pun,” katanya kepada VOA.

Pesawat charter Susi Air (Twitter/susiair)
Pesawat charter Susi Air (Twitter/susiair)

Menurut Donal, pilot yang disandera oleh KKB merupakan warga negara Selandia Baru bernama Phillips. Sedangkan, enam penumpang yang turut disandera oleh KKB terdiri dari lima orang dewasa dan satu bayi.

“Kami belum mendapatkan kepastian (kabar) apakah penumpang yang jumlahnya enam orang juga ikut disandera. Total di dalam pesawat ada enam orang. Lima orang dewasa dan satu bayi. Itu daftar manifes yang ikut di luar pilot,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan Susi Air, penyanderaan itu berawal saat pesawat yang terbang dari Mimika tersebut mendarat di Lapangan Udara Paro, Nduga, sekitar pukul 06.35 WIT. Namun, setelah mendarat pihak Susi Air kehilangan kontak dengan pilot pesawat tersebut.

“Dua jam kemudian Susi Air menggunakan SOP keselamatan untuk mencari tahu titik terakhir pesawat tersebut. Memang berada di landasan pacu pesawat,” ucap Donal.

Pesawat Susi Air Dibakar KKB, Pilot dan 6 Penumpang Disandera
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:10 0:00

Selanjutnya, Susi Air mendapat informasi bahwa pesawat tersebut telah dibakar oleh KKB. Tak sampai di situ, KKB juga turut menyandera pilot dan penumpang pesawat itu.

“Kebakaran itu karena kelompok tertentu mengatasnamakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau KKB melakukan pembakaran tersebut dan menyandera pilot Susi Air,” jelas Donal.

Saat ini Susi Air telah berkoordinasi dengan otoritas berwenang untuk mencari tahu keberadaan pilot dan penumpang yang disandera KKB. Susi Air pun berharap agar TNI-Polri segera mencari keberadaan para tawanan yang disandera KKB.

“Kami sangat berharap otoritas yang berwenang bisa memaksimalkan untuk menelusuri dan pengamanan kepada pilot. Ini telah menjadi isu keamanan negara sehingga tentu saja beralih menjadi tugas dan fungsi wewenang otoritas negara seperti TNI dan Polri,” pungkas Donal.

Keterbatasan Akses Persulit Penyelidikan Polda Papua

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan yang dibantu Satgas Damai Cartenz. Menurutnya, kepolisian memiliki hambatan terkait minimnya alat telekomunikasi di lokasi kejadian. Daerah tersebut sampai saat ini juga belum terisi oleh fasilitasi oleh satuan yakni TNI maupun Polri.

“Peristiwa hilang kontak dengan pesawat Susi Air sampai saat ini masih penyelidikan oleh pihak polres karena keterbatasan akses telekomunikasi di sana,” kata Benny melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/2) malam.

Selanjutnya, Polres Nduga masih melakukan konsolidasi guna mempersiapkan upaya untuk turun ke Distrik Paro dan mengungkap kondisi dari pada pilot.

“Saat ini masih dalam pendalaman terkait kebenaraan informasi itu. Hal ini lantaran sulitnya komunikasi di daerah itu, sehingga banyak muncul isu yang berkembang. Ini perlu adanya kepastian. Bisa saja pilot dan penumpang pesawat ditampung oleh masyarakat. Karena pesawat yang digunakan memang sudah terbakar dan tidak ada alat angkut menuju Timika,” jelas Benny.

Benny menambahkan, sampai saat ini dirinya belum bisa menyampaikan secara detail dan masih menunggu perkembangan informasi lebih lanjut dari Polres Nduga.

“Adapun akses komunikasi di distrik masih sangat terbatas, sehingga sangat minim informasi. Jadi saya harap untuk bersabar. Yang pastinya ada aksi yang perlu kami respons. Respons itu adalah bagaimana negara hadir dalam melindungi masyarakat,” pungkasnya.

TPNPB-OPM Mengakui Bertanggungjawab

Sementara itu, KKB atau biasa disebut Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bertanggung jawab atas pembakaran pesawat dan penyanderaan tersebut.

“Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat Susi Air nomor registrasi PK-Bvy di lapangan terbang Distrik Paro. Pilotnya kami tahan dan dia disandera,” jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom, kepada VOA.

Kemudian, TPNPB-OPM juga memberikan ultimatum agar menyetop seluruh penerbangan masuk ke Nduga.

“Pilotnya kami sudah sandera. Untuk itu anggota TNI/Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarangan karena yang melakukan adalah kami. Kami tidak akan pernah kasih kembali atau lepas pilot yang disandera ini kecuali NKRI mengakui dan melepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka),” tandas Sebby. [aa/em]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG