Airbus tahun lalu mendapat keuntungan operasi yang lebih kuat dari perkiraan. Produsen pesawat itu Kamis (16/2) mengukuhkan keuntungannya hampir $6 miliar – 16 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Pendapatan naik 13 persen menjadi hanya di bawah $63 miliar. Peningkatan itu didorong oleh lebih banyaknya pengiriman pesawat hasil produksinya dibandingkan pada 2021 dan nilai dolar yang kuat. Kelompok yang dipimpin Prancis itu sekarang menargetkan laba operasi yang disesuaikan, $6,4 miliar, untuk tahun ini.
Airbus mengirim 661 jet tahun lalu, naik delapan persen. Tetapi jumlah itu jauh di bawah target semula, 720 unit. Perusahaan itu menyalahkan lingkungan operasi yang sulit yang mengganggu rantai pasokan. Kesulitan itu juga telah memperlambat rencananya menambah produksi model terlarisnya tahun ini.
Airbus menargetkan akan membuat 65 jet keluarga A320neo dalam sebulan hingga akhir tahun depan. Mulai pertengahan dekade ini hingga 2026, produsen itu juga menargetkan akan membuat 75 jet itu per bulan. Kepala Airbus, Guillaume Faury, mengatakan kelompok itu menyesuaikan produksi guna memenuhi pasokan.
Sumber-sumber industri bulan lalu mengatakan target pengiriman Airbus untuk tahun ini mungkin tidak melampaui 720 jet. [ka/ab]
Forum