Pengadilan Pakistan pada hari Kamis (16/3) menangguhkan upaya menangkap mantan perdana menteri Imran Khan, menyusul bentrokan kekerasan yang terjadi pekan ini sewaktu polisi berusaha menahannya.
Keputusan tersebut merupakan penangguhan hukuman bagi Khan, yang seharusnya ditangkap pada hari Selasa. Pengadilan Tinggi Lahore memerintahkan polisi untuk menangguhkan rencana penangkapan pemimpin oposisi berusia 70 tahun itu hingga Jumat. Pengadilan itu juga meminta tim kuasa hukum Khan menyelesaikan masalah tersebut.
Perintah hari Kamis (16/3) membuat lega para pendukung Khan yang bersiap mencegah polisi mencapai rumah Khan di Lahore, ibu kota provinsi Punjab. Namun, terlepas dari perintah tersebut, polisi dan pasukan paramiliter yang dikerahkan untuk menangkap Khan tidak segera ditarik.
Usman Anwar, kepala polisi di provinsi Punjab, mengatakan kekerasan di Lahore dimulai Selasa ketika polisi dikerahkan untuk mematuhi perintah pengadilan dan menangkap Khan. Tapi, katanya, para pendukung Khan berusaha mencegah mereka.
"Kami akan mematuhi perintah pengadilan, dan kami akan melakukannya," kata Anwar kepada stasiun TV lokal Geo.
Di Islamabad, tim kuasa hukum Khan, Kamis (16/3) meminta hakim Zafar Iqbal untuk menangguhkan surat perintah penangkapan yang ia keluarkan pekan lalu untuk Khan, yang dituduh menjual hadiah negara secara ilegal dan menyembunyikan asetnya.
Iqbal tidak memberikan indikasi apakah ia akan menangguhkan surat perintah penangkapan untuk Khan. Sebaliknya, ia bertanya mengapa Khan melawan ketika polisi pergi ke rumahnya untuk menangkapnya. Hakim mengatakan jika Khan menyerahkan diri ke pengadilan sekarang, ia akan menghentikan polisi untuk menangkapnya.
Kekerasan meletus di Lahore pada Selasa ketika sekitar 1.000 pendukung Khan bentrok dengan polisi yang berusaha menangkap mantan perdana menteri itu di rumahnya di daerah kelas atas Taman Zaman. Para pendukung Khan melemparkan bom bensin, batu, dan batu bata ke arah polisi. Polisi menanggapi dengan mengayunkan pentungan, menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air. Mereka gagal menangkap Khan.
Pada hari Rabu (15/3), Khan mengatakan dalam pesan video bahwa ia siap melakukan perjalanan ke Islamabad pada 18 Maret untuk menghadap pengadilan, jika ia tidak ditangkap. Khan juga berpose di depan kamera sambil duduk di meja panjang, memamerkan tumpukan tabung gas air mata bekas yang katanya telah dikumpulkan dari sekitar rumahnya.
"Kejahatan apa yang telah saya lakukan sehingga rumah saya diserang seperti ini," tulisnya di Twitter sehari sebelumnya.
Khan, yang digulingkan melalui mosi tidak percaya di Parlemen pada bulan April, diperintahkan untuk menghadap hakim di Islamabad pada hari Sabtu untuk menjawab tuduhan terhadapnya.
Ia juga dinyatakan didiskualifikasi untuk jabatan publik apapun pada pemilu bulan Oktober karena adanya tuduhan tersebut. [ab/uh]
Forum