Para pejabat AS, Selasa (28/3) mengatakan mereka akan menunggu temuan tiga investigasi independen Eropa terhadap ledakan bulan September lalu yang merusak jaringan pipa gas Nord Stream di Laut Baltik.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby memberitahu wartawan bahwa Presiden Joe Biden percaya penyelidikan itu akan berlangsung selengkap mungkin, dan bahwa temuan-temuannya akan menjelaskan dengan lebih baik mengenai apa yang terjadi.
Kirby pekan lalu mengatakan AS percaya ledakan itu merupakan aksi sabotase dan bahwa AS sama sekali tidak terlibat.
Sebuah resolusi Rusia di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan investigasi internasional terhadap ledakan telah gagal mendapatkan dukungan, hanya meraih tiga suara, kurang dari sembilan suara yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan.
Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia mengatakan AS dan sekutu-sekutunya telah melakukan segala cara untuk menggagalkan investigasi, sementara duta besar AS Robert Wood mengatakan Rusialah yang tidak tertarik dengan pelaksanaan penyelidikan yang tidak memihak.
Antara 26 dan 29 September 2022, ledakan-ledakan telah menyebabkan empat kebocoran di jaringan pipa Nord Stream 1 dan 2, yang membentang di dasar Laut Baltik. Rusia menggunakan jaringan pipa itu untuk memasok gas ke Eropa. [uh/ab]
Forum