Hakim New York yang memimpin persidangan kasus pidana Donald Trump meminta jaksa dan pengacara Trump pada hari Kamis (4/5) untuk menyepakati tanggal persidangan pada Februari atau Maret tahun depan.
Dengan instruksi tersebut, persidangan bersejarah yang akan dihadapi sang mantan presiden terkait uang bungkam yang diberikan kepada seorang bintang film porno itu akan digelar di tengah-tengah masa pemilihan calon presiden tahap pertama (primaries) dari Partai Republik menjelang pilpres AS 2024, di mana Trump berusaha kembali ke Gedung Putih.
Hakim Juan Merchan mengatakan, begitu tanggal persidangan sudah ditetapkan, maka seluruh pihak, termasuk Trump – yang menjadi kandidat capres unggulan Partai Republik, tidak boleh membuat jadwal kegiatan lain.
“Ia tidak boleh memenuhi undangan pembicara maupun kehadiran” selama persidangan, kata Merchan di pengadilan negara bagian Manhattan, di mana Trump sendiri tidak berada di sana saat ketentuan itu dibacakan.
Pernyataan sang hakim disampaikan pada sidang pertama yang digelar semenjak Trump didakwa bulan lalu atas 34 dakwaan memalsukan catatan bisnis.
Merchan menyimak argumen terkait permintaan jaksa agar Trump dilarang menerbitkan elemen-elemen dalam kasus tersebut.
Hakim mengatakan, setelah keputusan atas permintaan itu diambil, Trump akan diwajibkan hadir di persidangan secara virtual untuk diberi tahu.
Trump menyangkal semua dakwaan terkait pemberian uang ganti kepada mantan pengacaranya, Michael Cohen, yang menalangi pembayaran uang tutup mulut sebesar $130 ribu (sekitar Rp1,9 miliar) kepada aktris film dewasa Stormy Daniels.
Jaksa mengatakan bahwa pembayaran yang dilakukan pada tahun 2016 itu dimaksudkan untuk membungkam Daniels yang mengaku berhubungan seks dengan Trump beberapa tahun sebelumnya.
Trump adalah yang pertama di antara para mantan presiden maupun presiden yang sedang menjabat, yang didakwa dalam kasus pidana.
Kasus pidana tersebut adalah satu dari sejumlah masalah hukum yang dihadapi Trump selagi ia mencoba kembali ke Gedung Putih lewat pemilihan presiden tahun depan.
Ia sedang diselidiki terkait upayanya untuk membatalkan kekalahannya dalam pilpres AS 2020 di negara bagian Georgia, dugaan penanganan dokumen rahasia negara secara tidak layak, di mana Trump membawa pulang dokumen-dokumen tersebut dari Gedung Putih, serta keterlibatannya dalam penyerbuan massa pendukungnya ke gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021. [rd/jm]
Forum