Otoritas Taliban di Afghanistan pada Selasa (6/6) mengatakan ledakan sebuah bom mobil menewaskan sedikitnya dua orang, termasuk wakil gubernur provinsi di perbatasan, Badakhshan, di Afghanistan Timur Laut.
Seorang pejabat lokal mengatakan kepada VOA melalui telepon bahwa Molvi Nisar Ahmad Ahmadi sedang diantar bekerja dengan mobil di ibu kota provinsi, Faizabad, sewaktu pelaku serangan bunuh diri menabrakkan mobilnya yang berisi bahan peledak ke mobil pejabat itu.
Moazuddin Ahmadi mengatakan ledakan kuat bom itu melukai sedikitnya enam warga sipil.
Belum ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut yang terjadi di provinsi di kawasan pegunungan yang berbatasan dengan China, Pakistan dan Tajikistan itu.
Sebuah bom mobil pada Desember lalu menewaskan kepala polisi Taliban di Badakhshan dalam serangan yang diklaim oleh kelompok teror ISIS cabang Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS Khorasan, atau ISIS-K.
Beberapa pemimpin Taliban telah tewas dalam serangan yang diklaim ISIS-K sejak kelompok garis keras itu merebut kembali kontrol atas Afghanistan hampir dua tahun silam.
Mohammad Dawood Muzammil, gubernur provinsi Balkh di bagian utara Afghanistan, tewas dalam serangan bom bunuh diri pada Maret lalu. ISIS-K mengaku membunuh salah seorang pemimpin Taliban yang paling senior.
Muzamil telah menjabat sebagai gubernur provinsi di bagian timur, Nangarhar, yang berbatasan dengan Pakistan, dan mengawasi operasi melawan ISIS-K di sana sebelum pindah ke Balkh tahun lalu.
Taliban adalah musuh bebuyutan ISIS-K dan secara rutin menyerbu markas-markasnya di berbagai penjuru Afghanistan, menewaskan anggota-anggota terkemuka kelompok teror itu dalam beberapa bulan terakhir. Mualawi Muhammad, juga dikenal sebagai Mualawi Ziauddin, termasuk di antaranya. Ia tewas bulan Maret, bersama dengan dua komandan penting, dan ia dikenal sebagai pejabat tertinggi kedua ISIS-K di Afghanistan.
ISIS melancarkan serangan-serangannya di negara yang dikoyak konflik itu pada tahun 2015 dari markasnya di Nangarhar. Sejak itu kelompok tersebut meluaskan kekerasannya ke berbagai provinsi Afghanistan lainnya.
Otoritas Taliban menegaskan bahwa pasukan kontraterorismenya telah mengurangi kemampuan ISIS-K secara signifikan dan tidak melihat kelompok itu sebagai tantangan keamanan bagi pemerintah mereka. [uh/ab]
Forum