Rusia melaporkan bahwa serangan drone Ukraina pada Senin (24/7) menargetkan Moskow dan Krimea yang diduduki Rusia. Sementara itu Ukraina mengatakan Rusia melancarkan serangan udara terbarunya terhadap kota pelabuhan Odesa di bagian selatan negara itu.
Militer Rusia mengatakan telah menembak jatuh dua drone yang menyerang Moskow. Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan, dua bangunan nonhunian rusak, tetapi tidak ada laporan mengenai korban jiwa.
Kantor-kantor berita Rusia mengatakan puing-puing drone ditemukan di daerah Komsomolsky, di dekat Kementerian Pertahanan Rusia.
Di Krimea, gubernur yang ditempatkan oleh Rusia di sana mengatakan, serangan drone Ukraina menghantam sebuah gudang amunisi, sedangkan pertahanan udara Rusia menembak jatuh 11 drone.
Sementara itu, militer Ukraina mengatakan Rusia menghancurkan sebuah gudang biji-bijian dan mencederai empat karyawan dalam serangan terbaru Rusia terhadap infrastruktur pelabuhan di Odesa.
Komando militer selatan Ukraina mengatakan menembak jatuh tiga drone Rusia yang termasuk bagian dari serangan hari Senin.
Rusia menyerang Odesa berkali-kali dalam sepekan sejak mengumumkan keluar dari Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam yang memungkinkan pengiriman biji-bijian secara aman dari pelabuhan Ukraina melewati Laut Hitam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggunakan sebagian dari pidato hariannya pada Minggu malam untuk mengutuk serangan Rusia di Odesa, dan secara khusus terhadap pusat historisnya, yang merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Zelenskyy bertekad akan membalas, dengan mengatakan, “Mereka [Rusia] pasti akan merasakannya.”
“Sasaran semua rudal ini bukan hanya kota, desa atau orang. Target mereka adalah kemanusiaan dan fondasi budaya Eropa kita secara keseluruhan,” kata Zelenskyy dalam pidato itu. “Semalam, rudal Rusia – rudal antikapal X-22 – menghantam altar Katedral Spaso-Preobrazhensky di Odesa. ... Salah satu katedral paling berharga di Ukraina.”
Penghancuran monumen bersejarah telah menimbulkan kemarahan dan Zelenskyy berjanji akan memulihkan gereja bersejarah itu.
UNESCO mengeluarkan pernyataan yang mengecam “keras” serangan itu. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengutuk serangan itu dengan menyebutnya sebagai “kejahatan perang baru.” [uh/ab]
Forum