Antony Blinken melanjutkan lawatan Indo-Pasifiknya ke Selandia Baru, Rabu (26/7), sehari setelah ia menjadi menteri luar negeri pertama AS yang mengunjungi Tonga, meresmikan kedutaan besar baru AS dan memperingatkan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan mengenai ancaman investasi China yang “ganas”.
Blinken tiba di Wellington, Selandia Baru, hari Rabu. Sehari sebelumnya ia bertemu PM Tonga Hu'akavameiliku, berupaya untuk meningkatkan hubungan strategis dengan kawasan Indo-Pasifik mengenai perubahan iklim, keamanan dan demokrasi.
Namun ia juga mengeluarkan peringatan mengenai bantuan dari Beijing, yang telah meningkat dramatis dalam beberapa tahun ini, dengan mengatakan bantuan itu kerap kali disertai dengan pamrih.
Blinken mengatakan, “Saya pikir kekhawatiran yang kami miliki benar-benar mengarah pada beberapa hal yang saya pikir telah kami lihat secara menyeluruh di beberapa investasi. Dan kita harus memastikan itu dilakukan secara transparan, sesuai dengan aturan hukum, dengan pembiayaan berkelanjutan, menyentuh situasi utang di beberapa negara, dan dengan menghormati otonomi penerima bantuan agar tidak ada ikatan politik yang melekat pada setiap investasi yang dilakukan.”
Pada Kamis, Blinken akan bertemu para pejabat dan menyaksikan pertandingan Piala Dunia sepak bola putri antara tim AS dan Belanda.
Ia kemudian akan bertolak menuju Brisbane, Australia, untuk mengikuti pertemuan bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan para sejawat Australia mereka.
Tonga, kepulauan Polinesia berpenduduk sekitar 100 ribu orang, adalah yang terbaru dari serangkaian negara pulau di Pasifik yang mendapat dorongan diplomatik baru AS.
Kedutaan baru AS di ibu kota, Nuku'alofa, resmi dibuka pada Mei lalu. [uh/ab]
Forum