Amerika, Rabu (16/8), menerapkan sanksi pada tiga entitas yang dituduh terkait dengan kesepakatan senjata antara Korea Utara dan Rusia, sementara Washington berusaha menindak mereka yang berusaha mendukung perang Rusia di Ukraina.
Departemen Keuangan Amerika dalam pernyataan mengatakan bahwa Rusia semakin dipaksa untuk beralih ke Korea Utara dan sekutu lain untuk mempertahankan perangnya di Ukraina sementara negara itu menggunakan amunisi dan kehilangan peralatan berat di medan perang.
Itu adalah tindakan terbaru Amerika, yang telah menerapkan rangkaian sanksi yang menarget Rusia dan Presiden Vladimir Putin sejak perang dimulai. Perang itu telah menewaskan puluhan ribu orang dan mengubah kota menjadi puing-puing.
“Amerika terus membasmi jaringan keuangan ilegal yang berupaya menyalurkan dukungan dari Korea Utara ke mesin perang Rusia,” kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, dalam pernyataan itu. “Bersama sekutu dan mitra, kami tetap berkomitmen untuk mengekspos dan mengganggu perdagangan senjata yang mendukung perang brutal Putin di Ukraina."
Departemen tersebut mengatakan telah "menjatuhkan sanksi pada tiga entitas yang terkait dengan jaringan penghindaran sanksi yang berusaha mendukung kesepakatan senjata antara Rusia dan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).”
"Tindakan ini adalah bagian dari strategi AS yang berkelanjutan untuk mengidentifikasi, mengekspos, dan menyulitkan aktor-aktor negara ketiga yang berusaha mendukung perang brutal Rusia melawan Ukraina," tambahnya.
Entitas yang ditarget dalam aksi Rabu adalah Perseroan Terbatas Verus, Kemitraan Perseroan Terbatas Teknik Pertahanan, dan Versor S.R.O.
"Bersama sekutu dan mitra kami, kami tetap berkomitmen untuk mengekspos dan menghentikan perdagangan senjata yang mendukung perang brutal Putin di Ukraina," katanya.
Departemen itu mengatakan ketiga entitas itu terkait dengan warga negara Slovakia Ashot Mkrtychev, yang juga dikenai sanksi pada Maret.
“Melalui negosiasinya dengan DPRK dan pejabat Rusia, ia mengorganisir rencana potensial untuk mentransfer lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi ke Rusia dengan imbalan sejumlah barang, termasuk bahan mentah dan komoditas, ke DPRK,” kata departemen tersebut.
Sanksi-sanksi itu akan memblokir semua properti dan kepentingan yang terkait dengan tiga entitas yang berada di bawah yurisdiksi AS itu. [ka/lt] [ab/uh]
Forum