Rusia mengatakan pada Jumat (25/8) bahwa Ukraina menembakkan rudal ke arah Moskow dan menyerang Krimea dengan 42 pesawat nirawak atau drone. Penyerangan itu menjadi salah satu serangan udara terkoordinasi terbesar oleh Ukraina hingga saat ini, terhadap wilayah yang dikuasai oleh Rusia.
Dilansir oleh Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah rudal S-200 yang sudah dimodifikasi ditembakkan ke wilayah Kaluga yang berbatasan dengan wilayah Moskow. Kota Kaluga berjarak kurang dari 200 kilometer dari Ibu Kota Rusia.
“Rudal terdeteksi dan dihancurkan oleh pertahanan udara di atas wilayah Kaluga,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Tidak ada korban jiwa, kata Gubernur Kaluga Vladislav Shapsha.
Ukraina tidak segera memberi komentar atas laporan tersebut dan tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan di dalam wilayah Rusia maupun di dalam wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan bahwa Krimea, yang direbut dan dicaplok oleh Rusia pada 2014, juga diserang, Sembilan drone dihancurkan oleh pasukan pertahanan udara, sedangkan 33 dilumpuhkan oleh alat elektronik dan jatuh di atas wilayah Krimea sebelum mencapai target.
Mikhail Razvozhayev, gubernur kota pelabuhan Sevastopol di Krimea, mengatakan melalui aplikasi pesan teks Telegram bahwa sejumlah drone sudah dihancurkan di pinggiran kota Sevastopol. Razvozhayev adalah gubernur yang diangkat oleh Moskow.
Belum ada laporan terbaru mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat sejumlah serangan itu yang menurut Rusia dilakukan oleh Ukraina. Bandara-bandara dekat Moskow menunda penerbangan selama beberapa jam. [ft/rs]
Forum