Presiden Taiwan Tsai Ing-wen minggu ini mengunjungi Kerajaan Eswatini – sekutu terakhir Taiwan di Afrika – menyusul kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke pusat kekuatan benua itu, Afrika Selatan, yang mengelilingi Eswatini.
Meskipun ini merupakan perlawanan terakhir di benua itu terhadap prinsip “Satu China” yang diusung Beijing, juru bicara pemerintah Eswatini mengatakan ia tidak “mengantisipasi gesekan apa pun” yang akan timbul akibat kunjungan Tsai.
“Apakah ini tidak akan membuat marah China? Menurut kami tidak. Kerajaan Eswatini dan Republik Taiwan telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1968; kami tidak pernah mempunyai masalah apa pun dan ini bukan pertama kalinya presiden Taiwan mengunjungi Kerajaan Eswatini,” kata Alpheous Nxumalo kepada VOA.
Percy Simelane, juru bicara Raja Eswatini Mswati III, menyampaikan hal yang sama, dan mengatakan bahwa Tsai datang untuk menghadiri perayaan peringatan 55 tahun kemerdekaan negara itu dari Inggris.
“Hubungan diplomatik Eswatini dengan Taiwan adalah sebuah pilihan, berdasarkan kepentingan nasional,” katanya kepada VOA, seraya menambahkan bahwa Taiwan “telah menjadi mitra pembangunan yang kuat.” [my/jm]
Forum