Jaksa Jepang secara resmi mendakwa seorang pria berusia 24 tahun pada hari Rabu (6/9) atas percobaan pembunuhan dan sejumlah tuduhan lainnya dalam serangan bom terhadap Perdana Menteri Fumio Kishida pada April, kata pejabat pengadilan.
Kishida sedang berkampanye untuk pemilu di sebuah pelabuhan kecil di Wakayama di Jepang barat ketika seorang pria di tempat pidato tiba-tiba melemparkan bom pipa hasil rakitan ke arahnya. Kishida tidak terluka. Namun dua orang mengalami luka ringan.
Tersangka Ryuji Kimura, 24, ditangkap di tempat dan telah menjalani evaluasi psikiatris selama tiga bulan sesuai permintaan jaksa setempat untuk menentukan apakah ia sehat secara mental untuk diadili. Polisi dan jaksa juga menetapkan bahwa bom yang digunakan dalam serangan itu mematikan, menurut laporan media-media setempat.
Jaksa secara resmi mendakwa Kimura atas dakwaan percobaan pembunuhan dan empat dakwaan lainnya, termasuk pelanggaran undang-undang pengawasan senjata dan pedang serta undang-undang pengawasan bahan peledak, menurut Pengadilan Distrik Wakayama, yang menerima dakwaan tersebut.
Tanggal persidangan belum diputuskan, kata pejabat pengadilan.
Dalam dakwaan, jaksa penuntut menuduh Kimura melemparkan bom pipa hasil rakitan ke arah Kishida dengan maksud untuk membunuh, menyebabkan luka ringan pada seorang polisi dan seorang warga setempat di antara penonton, kata Kyodo News.
Kimura menolak berbicara dengan pihak berwenang. Namun ia mungkin marah karena ia tidak bisa mengajukan pencalonan pada pemilu 2022, lapor media-media Jepang.
Penyelidik menemukan bahwa ia membeli bahan-bahan peledak yang digunakan untuk membuat bom pada bulan November, sekitar waktu ia kalah dalam gugatan hukumnya terhadap pemerintah mengenai sistem pemilu, kata Kyodo News.
Serangan itu terjadi sekitar setahun setelah mantan Perdana Menteri Shinzo Abe ditembak dan dibunuh saat berkampanye untuk pemilu di Nara, Jepang bagian barat.
Kekerasan senjata dan bom di Jepang sangat jarang terjadi, dan serangan terhadap Abe dan Kishida mengejutkan banyak orang di negara tersebut. [ab/lt]
Forum